Jakarta, landbank.co.id– PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) menikmati renyahnya bisnis ayam goreng dengan membungkus pendapatan Rp638,29 miliar pada 2024.
Pendapatan ayam goreng itu dikantongi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk dari lini usaha California Fried Chicken (CFC).
Laporan keuangan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk memerlihatkan, emiten berkode saham PTSP itu mencatat peningkatan pendapatan ayam goreng dari CFC sekitar 12 persen bila dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Maklum, pada 2023, pendapatan PTSP dari lini usaha CFC tercatat sekitar Rp571,96 miliar.
Baca juga: PZZA Raih Penjualan Rp2,79 Triliun, Berbekal 591 Gerai
Bisnis ayam goreng PTSP sempat terpukul oleh pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021. Ketika itu, khususnya tahun 2020, anjlok cukup dalam, yakni sekitar 48 persen, dari Rp670,65 miliar ke level Rp351,32 miliar.
“Akibat Pandemi Covid19, perusahaan terpaksa melakukan penghentian sementara gerai–gerai yang beroperasi, dari Mei 2020 sampai dengan Agustus 2020 ada 161 gerai. Kemudian mulai buka kembali di September 2020 dan per Desember 2020 jumlah gerai yang masih tutup sementara menjadi 70 gerai,” ujar manajemen PTSP dikutip dari Annual Report Tahun 2020.
Perlahan namun pasti, bisnis ayam goreng CFC terus bertumbuh mulai tahun 2021 hingga 2024. Raihan pada 2024 yang sebesar Rp638,29 miliar mengarah ke posisi sebelum pandemi Covid-19 yang sebesar Rp670,65 miliar.
Di luar ayam goreng, PTSP punya sumber pendapatan lain, Sapo Oriental, Sugakiya, dan Cal Donat.
Baca juga: MAPB Raup Rp3,22 Triliun, Ikut Disumbang Starbuck dan Subway
Kontribusi bisnis ayam goreng masih teratas pada 2024, yakni sekitar 92 persen, selebihnya tersebar dari sumber lainnya, termasuk pendapatan dari royalti dan franchise fee.
PTSP terus menambah gerai untuk keempat bisnis restoran makanan dan minuman yang dimilikinya.