Site icon Landbank.co.id

Rekam Jejak Penjualan Tanah dan Bangunan BSDE, Lima Tahun Terakhir

Penjualan tanah dan bangunan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pada kuartal pertama 2025 menampilkan wajah berbeda dengan kuartal yang sama dalam rentang lima tahun terakhir, 2020-2025/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Penjualan tanah dan bangunan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pada kuartal pertama 2025 menampilkan wajah berbeda dengan kuartal yang sama dalam rentang lima tahun terakhir, 2020-2025.

Mengutip laporan keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk, per akhir Maret 2025, emiten berkode saham BSDE mencatat penurunan penjualan tanah dan bangunan sekitar 35 persen bila dibandingkan dengan periode sama setahun sebelumnya.

Per akhir Maret 2025, penjualan tanah dan bangunan PT Bumi Serpong Damai Tbk tercatat sebesar Rp2,07 triliun, sedangkan periode sama 2024 masih di level Rp3,20 triliun.

Untuk periode tiga bulan pertama lima tahun terakhir, 2020-2025, kejadian pada 2025 merupakan kali pertama.

Sebelum tahun 2025, untuk periode kuartal pertama, BSDE selalu mencatat pertumbuhan penjualan tanah dan bangunan.

Pada triwulan pertama 2021, BSDE mencatat pertumbuhan sekitar 24 persen. Lalu, naik tipis pada 2022, yakni sekitar 8 persen.

Baca juga: BSDE Pecahkan Rekor Laba Bersih, Raih Rp4,35 Triliun

Setelah itu, pemilik kota mandiri BSD City di Tangerang, Banten ini membukukan lonjakan. Pada 2023, melonjak 51 persen dan 2024 lebih besar lagi, yakni sekitar 54 persen.

Bahkan, rata-rata pertumbuhan penjualan tanah dan bangunan untuk periode kuartal pertama dalam rentang 2020-2025, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total pendapatan BSDE.

Pertumbuhan pendapatan BSDE paling tinggi terjadi pada 2023, yakni sekitar 42 persen. Tahun yang sama, penjualan tanah dan bangunan melonjak 51 persen.

Dalam rentang lima tahun terakhir, BSDE juga kali pertama mencatat penurunan pendapatan, yakni sebesar 28 persen pada kuartal pertama 2025 ke level Rp2,70 triliun.

 

Laba Turun

Sementara itu, BSDE yang merupakan anggota kelompok properti Sinar Mas Land (SML) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,70 triliun pada kuartal pertama 2025.

“Di tengah dinamika perekomian nasional dan siklus musiman industri, kinerja BSDE pada awal tahun ini mencerminkan fundamental bisnis yang tetap solid. Terlebih tahun lalu kami mencatat pertumbuhan kinerja tertinggi dalam periode 2019-2024, sehingga Kuartal I tahun ini terjadi penyesuaian/koreksi di pasar,” papar Hermawan Wijaya, direktur BSDE dalam siaran pers, Senin, 26 Mei 2025.

Baca juga: BSDE Rogoh Kocek Rp610,75 Miliar buat Bayar Obligasi

Pendapatan usaha tersebut ditopang oleh segmen-segmen usaha yang dimiliki BSDE. Segmen tersebut menunjukan kinerja positif, antara lain Segmen Penjualan Unit, lot tanah dan strata title, Segmen Sewa, Segmen Pengelolaan Gedung dan Segmen lain-lain.

Segmen Penjualan Unit, lot tanah dan strata title tetap menjadi kontributor Utama terhadap Pendapatan Usaha BSDE, dengan kontribusi sebesar 85,31 persen dari total Pendapatan Usaha konsolidasian.

Segmen ini membukukan hasil sebesar Rp2,30 triliun, mencerminkan tingginya permintaan konsumen atas portfolio bisnis BSDE.

Lalu, Segmen Sewa tercatat sebagai kontributor pendapatan terbesar kedua, dengan total pendapatan sebesar Rp232,73 miliar atau berkontribusi sebesar 8,62 persen terhadap total Pendapatan Usaha konsolidasian.

Kemudian, Segmen Pengelolaan Gedung Tercatat sebagai kontributor pendapatan terbesar ketiga, dengan membukukan pendapatan sebesar Rp94,25 miliar atau berkontribusi sebesar 3,49 persen terhadap total Pendapatan Usaha konsolidasian.

Sedang segmen utama di atas, beberapa pos pendapatan digolongkan sebagai segmen lain-lain, antara lain Jasa Pengelolaan Jalan tol, arena rekreasi, pelayanan air dan lainnya.

Segmen lain-lain membukukan pendapatan sebesar Rp74,72 miliar atau setara kontribusi 2,77 persen terhadap total Pendapatan Usaha secara konsolidasian.

Dari sisi operasional, BSDE membukukan laba kotor sebesar Rp1,70 triliun. Angka ini diperoleh setelah beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp1,00 triliun.

Baca juga: Begini Marketing Sales BSDE Lima Tahun Terakhir

Adapun laba usaha berada di level Rp595,47 miliar. BSDE membukukan total laba tahun berjalan sebesar Rp344,69 miliar mengalami koreksi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,54 triliun.

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp320,62 miliar turun dari Rp1,44 triliun pada kuartal pertama tahun sebelumnya.

Sementara itu, BSDE juga mencatat tingkat pengembalian yang solid terhadap aset dan ekuitas. Return on Assets (ROA) tercatat 1,82 persen (annualized) dan Return on Equity (ROE) sebesar 2,85 persen (annualized).

“Kinerja ini menjadi dasar yang kuat bagi BSDE untuk mendorong pertumbuhan di kuartal-kuartal berikutnya. Dengan proyek yang tersebar di kawasan strategis, kami optimistis meraih hasil optimal di akhir tahun ini,” tutur Hermawan.

 

(*)

Exit mobile version