Jakarta, landbank.co.id– PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) mampu menjaga kestabilan pendapatan pada 2024 dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Mengutip laporan keuangan PT Puri Sentul Permai Tbk, emiten berkode saham KDTN ini membukukan pendapatan Rp31,87 miliar pada 2024.
Bila disandingkan dengan setahun sebelumnya, angka itu cukup stabil mengingat pada 2023 pendapatan PT Puri Sentul Permain Tbk berada di posisi Rp31,15 miliar.
Kontributor utama pendapatan KDTN bersumber dari sewa kamar yang naik tipis dari Rp24,48 miliar menjadi Rp25,27 miliar.
Segmen sewa kamar menyumbang sekitar 79 persen terhadap total pendapatan KDTN tahun 2024. Kontribusi itu juga relatif stabil dibandingkan pada 2023.
Baca juga: Bisnis Hotel KDTN Meraih Pertumbuhan
Segmen makan dan minuman menjadi kontributor kedua terbesar pada 2024, yakni senilai Rp6,48 miliar atau setara sekitar 20 persen.
Sekalipun mampu menjaga pendapatan tetap stabil, laba bersih KDTN pada 2024 terlihat lebih kecil dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.
Masih mengutip laporan keuangan perseroan, laba bersih KDTN pada 2024 senilai Rp1,81 miliar, sedangkan tahun 2023 masih sebesar Rp3,37 miliar.
Sementara itu, aset KDTN tercatat sebesar Rp75,03 miliar pada periode akhir 2024, relatif stabil bila disandingkan dengan tahun 2023 yang sekitar Rp75,63 miliar.
Di sisi lain, KDTN membukukan penurunan liabilitas pada 2024, yakni dari Rp8,87 miliar menjadi Rp7,72 miliar.
Dari sisi ekuitas, KDTN tercatat membukukan peningkatan,yaitu dari Rp66,76 miliar menjadi Rp67,30 miliar per akhir 2024.
Baca juga: Pendapatan Hotel Red Planet Indonesia Juga Stabil
Mengutip laman perseroan, Puri Sentul Permai didirikan pada 2008 dengan fokus utama pada jasa akomodasi perhotelan dengan nama usaha Sentul 8 Hotel, yang mulai beroperasi awal 2011.
Pada 25 Mei 2021, Sentul 8 Hotel secara resmi mengganti nama menjadi Kedaton 8 Hotel, Restaurant, Business Lounge.
Sebagai langkah strategis dalam pengembangan bisnis, pada 31 Maret 2022, Perseroan mendirikan Xpress Hotel di rest area KM 19 ruas tol Jakarta-Cikampek, menjadikannya pelopor hotel di rest area jalan tol di Indonesia.
