Jakarta, landbank.co.id- Motor pertumbuhan pendapatan PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland pada 2024 bertumpu pada penjualan residensial dan pendapat berulang (recurring income).
Pada 2024, penjualan residensial emiten berkode saham MTLA ini tercatat sebesar Rp1,50 triliun, meningkat 22,47 persen bila dibandingkan dengan pendapatan Metland tahun 2023 (year on year/YoY).
Di lini recurring income, Metland membukukan sebesar Rp518 miliar atau naik 8,38 persen bila disandingkan dengan raihan tahun 2023.
“Pendapatan MTLA dari dua segmen utama pendapatan yaitu penjualan residensial maupun pendapatan berulang yang mengalami peningkatan,” kata Olivia Surodjo, direktur PT Metropolitan Land Tbk dalam keterangannya yang diterima landbank.co.id, Rabu, 16 April 2025.
Baca juga: Metland Ciptakan Tonggak Pendapatan Tertinggi
Khusus pendapatan dari segmen residensial, tambah dia, dipengaruhi juga insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).
Sepanjang Januari-Juni 2024, pemerintah menggulirkan insentif PPN DTP sebesar 100 persen untuk pembelian rumah pertama dengan harga hingga Rp2 miliar.
Selanjutnya, dalam rentang Juli-Desember 2024 insentif PPN DTP diberikan sebesar 50 persen.
“Peningkatan penjualan residensial disumbang sekitar 41 persen dari program insentif PPN DTP yang dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat,” jelas Olivia Surodjo.
Baca juga: Tambah Ruang Tanpa Perluas Bangunan, Simak Klaster Walden
Proyek berjalan seperti Metland Cibitung, Metland Cikarang dan Metland Cyber Puri menjadi penyumbang terbesar pada pendapatan penjualan Peseroan sepanjang tahun 2024.
Lalu, untuk pendapatan berulang pertumbuhan positif dari unit usaha pusat perbelanjaan, yaitu Metropolitan Mall Bekasi dan Grand Metropolitan, serta kenaikan tingkat hunian hotel yang dimiliki MTLA.
Tahun 2024, total pendapatan MTLA sebesar Rp2,02 triliun atau tumbuh sebesar 18,52 persen dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya yang senilai Rp1,70 triliun.
Dalam catatan landbank.co.id, Metland menciptakan tonggak tertinggi pendapatan sepanjang 2020-2024.