Data SHPR BI menyebutkan, pada triwulan II/2024, penjualan properti residensial tumbuh 7,30 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 31,16 persen.
Perlambatan penjualan ini terjadi pada semua tipe rumah, terutama rumah tipe kecil yang melambat dari triwulan sebelumnya sebesar 37,84 persen (yoy) menjadi 4,51 persen.
Untuk tipe menengah melambat dari 13,57 persen (yoy) menjadi 3,01 persen dan tipe besar melambat dari 48,51 persen (yoy) menjadi 27,41 persen (yoy).
Perlambatan penjualan properti ini ditengarai akibat beberapa hambatan baik dari sisi pengembangan maupu pemasaran.
Berdasarkan informasi responden sejumlah faktor yang menghambat pengembangan maupun penjualan properti residensial primer antara lain kenaikan harga bangunan (35,10 persen).
Lalu, masalah perizinan (24,48 persen), suku bunga KPR (22,81 persen), dan proporsi uang muka yang tinggi alam pengajuan KPR (17,61 persen).
(*)