Jakarta, landbank.co.id– Perusahaan Thailand, SCG memangun fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) di Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA) Cimenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pembangunan fasilitas pengolahan sampah itu dilakukan SCG melalui anak usahanya, PT Semen Jawa yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Sukabumi.
Peresmian fasilitas pengolahan sampah itu dilakukan Kamis, 31 Juli 2025 yang dihadiri antara lain oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indo enesia Hanif Faisol Nurofiq, Duta Besar Kerajaan Thailand untuk Republik Indonesia, dan jajaran manajemen SCG serta PT Semen Jawa.
Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian LH mengatakan bahwa penumpukkan sampah menjadi prioritas pemerintah, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 tahun 2025.
“Sampai hari ini, timbunan sampah nasional kita mencapai angka 56,6 juta ton. Dari 56,6 juta ton ini baru 10-14 persen yang kita kelola, sisanya benar-benar kita buang di lingkungan. Kehadiran Semen Jawa ini menjadi penting di dalam upaya Pemerintah Jawa Barat menyelesaikan sampahnya,“ kata Hanif dikutip Jumat, 1 Agustus 2025.
Warit Jintanawan, country director SCG Indonesia, menyampaikan bahwa pembangunan fasilitas teknologi RDF di Cimenteng, Kabupaten Sukabumi, merupakan bagian dari komitmen SCG dalam mendorong terwujudnya Inclusive Green Growth yang merupakan visi perusahaan untuk berkontribusi pada pembangunan yang hijau dan berkelanjutan.
Baca juga: Rekam Jejak ESG SCG di Indonesia
Melalui kehadiran fasilitas RDF ini, SCG berharap dapat menjadi pelopor inovasi hijau dengan menghadirkan teknologi terkini yang mampu mengurangi emisi sekaligus mendorong pemanfaatan energi ramah lingkungan.
Dia menjelaskan, SCG berkomitmen penuh untuk mendukung inisiatif Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam mengelola sampah sekaligus mewujudkan kawasan yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui sistem pengelolaan sampah yang lebih optimal.
“Peresmian fasilitas RDF di TPSA Cimenteng mencerminkan komitmen kami dalam menghadirkan inovasi low-carbon dengan mengubah sampah menjadi energi, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi karbon, demi Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutur Warit.
Presiden Direktur PT Semen Jawa, Peramas Wajananawat, menambahkan, kerja sama dalam pembangunan tempat pemanfaatan sampah menjadi RDF ini merupakan wujud nyata dari prinsip-prinsip ESG 4 Plus yang dimiliki SCG, dengan fokus pada target pencapaian nol bersih emisi per tahun 2050 serta perwujudan industri hijau melalui setiap aspek operasional perusahaan.
Baca juga: Di Tengah Perang Dagang Global, Begini Jurus SCG
“Pengalaman SCG selama lebih dari 10 tahun dalam mengimplementasikan teknologi RDF di Thailand diharapkan mampu membawa manfaat signifikan, baik dalam konteks ekonomi maupun lingkungan yang berkelanjutan,” kata Peramas.