Jakarta, landbank.co.id- Penjualan rumah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) melambung sekitar 99 persen pada 2024 dibandingkan setahun sebelumnya.
Mengutip laporan keuangan PT Summarecon Agung Tbk, penjualan rumah SMRA pada 2023 senilai Rp3,06 triliun, sedangkan setahun kemudian Rp6,08 triliun.
Penjualan rumah menjadi kontributor terbesar pendapatan SMRA pada 2024, yakni sekitar 57 persen dari total pendapatan.
Porsi sumbangan segmen rumah itu jauh lebih besar dengan kondisi tahun 2023 yang baru menyumbang sekitar 46 persen.
Pada 2024, total pendapatan SMRA menyentuh Rp10,62 triliun, melambung sekitar 60 dibandingkan setahun sebelumnya yang bercokol di level Rp6,65 triliun.
Baca juga: Summarecon Pecahkan Rekor Laba Bersih, Raih Rp1,37 Triliun
Summarecon memiliki sejumlah produk rumah tapak yang tersebar di proyek kota mandiri emiten yang tahun ini akan memasuki usia 50 tahun tersebut.
Salah satu produk itu adalah The Morizen yang terletak di township Summarecon Mutiara Makassar, Sulawesi Selatan.
Rumah tapak yang mulai dibangun awal November 2024 itu ditargetkan rampung dam mulai diserahterimakan pada 2026.
Menurut Executive Director Summarecon Mutiara Makassar, Indra W Antono, hunian terbaru bergaya Jepang ini merupakan kelanjutan dari kerja sama Summarecon Mutiara Makassar dengan PT Sumitomo Forestry Indonesia, anak usaha Sumitomo Forestry Co Ltd.
“Kami berharap pembangunannya lancar dan bisa diserahterimakan kepada konsumen tepat waktu, sesuai dengan komitmen yang selalu dilakukan oleh Summarecon,” kata Indra dalam keterangan tertulisnya, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Klaster Elyon Dibanderol Rp7 Miliar, Smart Home Tiga Lantai
Pembangunan Morizen akan berlangsung selama 24 bulan, dengan target serah terima kepada konsumen pada Juni 2026.
Toyosada Shima, direktur PT Sumitomo Forestry Indonesia, pernah mengatakan, The Morizen adalah proyek kerja sama antara developer lokal, nasional, dan internasional.