Jakarta, landbank.co.id– Sinyal peningkatan penjualan rumah yang terpantau oleh Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (SHPR BI) triwulan I/2025 terekam juga oleh perumahan Greenland Kemang, Bogor, Jawa Barat.
Penjualan rumah proyek besutan PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) atau Relife Asia itu terus melenggang sepanjang Januari-Maret 2025.
Merujuk laporan keuangan PT Graha Mitra Asia Tbk, per akhir Maret 2025, peningkatan pendapatan emiten berkode saham RELF ini dimotori oleh penjualan rumah Greenland Kemang.
Pada kuartal pertama 2025, pendapatan RELF tercatat Rp48,06 miliar, naik sekitar 7 persen bila disandingkan dengan periode sama 2024 yang senilai Rp45,42 miliar.
Nyaris seluruh pendapatan RELF pada tiga bulan pertama 2025 datang dari penjualan rumah Greenland Kemang, yakni sebesar Rp47,12 miliar.
Penjualan rumah Greenland Kemang menyumbang sekitar 98 persen terhadap total pendapatan RELF pada triwulan pertama 2025.
Baca juga: Porsi Pembelian Rumah Secara Tunai Membesar
Per akhir Maret 2025, penjualan rumah naik sekitar 4 persen bila disandingkan dengan raihan periode sama setahun sebelumnya yang senilai Rp44,53 miliar.
Di bagian lain, laba bersih RELF juga naik tipis pada kuartal pertama 2025 dibandingkan periode sama 2024, yakni dari Rp10,44 miliar menjadi Rp10,54 miliar.
Sementara itu, jumlah aset RELF tercatat sebesar Rp296,12 miliar per akhir Maret 2025, naik tipis dibandingkan akhir Desember 2024 yang senilai Rp296,53 miliar.
Liabilitas RELF terlihat menurun pada kuartal pertama 2025 menjadi Rp58,72 miliar disandingkan dengan akhir 2024 yang sebesar Rp67,47 miliar.
Sebaliknya, ekuitas RELF bertumbuh dari semula Rp229,05 miliar per akhir 2024 menjadi Rp237,40 miliar pada triwulan pertama 2025.
Sementara itu, mengutip laman Perseroan, Greenland Kemang Bogor by Relife Asia dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang aktif dan dinamis.
Baca juga: Dividen Tunai RELF Dibayarkan Bulan Depan, Simak Jadwal Lengkapnya
Perumahan ini mengusung konsep Green Urban Living yang menggabungkan kepraktisan dan gaya hidup modern di kota dengan keindahan alam nan hijau dan menyehatkan.
Greenland Kembang Bogor by Relife Asia memiliki empat tipe rumah, yakni Tipe 92, Tipe 72, Tipe 68, dan 46.
Masih mengutip laman Perseroan, RelifeAsia yang didirikan pada 2018, selain Greenland Kemang, juga mengembangkan proyek perumahan Greenland Forest Hill di Bogor.
Penjualan Rumah
Sementara itu, penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan pertama 2025 secara tahunan menunjukkan perbaikan.
Pada tiga bulan pertama 2025, penjualan properti residensial mencatat pertumbuhan sebesar 0,73 persen (year on year/yoy), meningkat dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 15,09 persen (yoy).
Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan penjualan rumah tipe kecil yang tercatat tumbuh sebesar 21,75 persen (yoy), setelah terkontraksi sebesar 23,70 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Sementara itu, penjualan rumah tipe menengah dan besar mengalami penurunan pada triwulan I/2025 dan tercatat kontraksi masing-masing sebesar 35,76 persen (yoy) dan 11,69 persen (yoy).
Secara triwulanan, penjualan rumah pada triwulan I/2025 juga menunjukkan peningkatan. Penjualan rumah primer pada triwulan I/2-25 tumbuh sebesar 33,92 persen (quarter to quarter/qtq), setelah terkontraksi sebesar 6,62 persen (qtoq) pada triwulan sebelumnya.
Peningkatan penjualan tersebut terutama didorong oleh kenaikan penjualan rumah kecil, dari kontraksi 11,94 persen (qtq) menjadi tumbuh positif sebesar 83,97 persen (qtq).
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, hasil SHPR IB mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer pada triwulan I 2025 tumbuh terbatas.
Baca juga: Penjualan Rumah Greenland Kemang Meningkat
“Hal ini tecermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I 2025 yang tumbuh sebesar 1,07 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV 2024 sebesar 1,39 persen (yoy),” kata dia dilansir laman Bank Indonesia.
Perkembangan harga properti tersebut, kata dia, dipengaruhi oleh penjualan unit properti residensial di pasar primer pada triwulan I 2025 yang meningkat, terutama rumah tipe kecil, di tengah penurunan penjualan rumah tipe menengah dan besar.
“Secara keseluruhan, penjualan unit properti residensial tercatat tumbuh sebesar 0,73 persen (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat kontraksi sebesar 15,09 persen (yoy),” tutur Ramdan.
(*)