Jakarta, landbank.co.id– PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) membungkus penjualan dan pendapatan usaha Rp1,68 triliun sepanjang Januari-Juni 2025.
Mengutip laporan keuangan PT Agung Podomoro Land Tbk, penjualan dan pendapatan usaha emiten properti berkode saham APLN ini turun sekitar 11 persen disandingkan dengan per akhir Juni 2024 yang senilai Rp1,88 triliun.
Motor utama penjualan PT Agung Podomoro Land Tbk bertumpu pada properti rumah tinggal yang per akhir Juni 2025 menyetor Rp498,88 miliar.
Kontribusi penjualan rumah tinggal setara dengan sekitar 30 persen terhadap total pendapatan APLN pada paruh pertama 2025.
Baca juga: Pemegang Saham APLN Pilih Tambah Saldo Laba
Raihan APLN dari segmen penjualan rumah tinggal semester pertama 2025 lebih rendah sekitar 19 persen bila dibandingkan dengan periode sama tahun 2024 yang senilai Rp617,53 miliar.
Pada paruh pertama 2024, sumbangan penjualan rumah tinggal terhadap total pendapatan mencapai sekitar 53 persen.
Agung Podomoro Land memiliki sejumlah proyek rumah tapak (landed house). Pada 2024, pengembangan rumah tapak tersebar di sejumlah proyek antara lain Podomoro Park Bandung, Jawa Barat.
Podomoro Park Bandung merupakan World-Class Home Resort yang dikelilingi keindahan alam Bandung Selatan.
Dibangun di atas lahan seluas 115 hektare, Podomoro Park menawarkan konsep 100 persen Friendly Eco-Living dengan kawasan hijau dan teduh.
Selain itu, Podomoro Park mengusung konsep One-Stop Living yang memudahkan kebutuhan dan gaya hidup para penghuninya melalui kehadiran sejumlah brand nasional hingga internasional.
Baca juga: Penjualan Rumah APLN Naik 8 Persen
Lalu, Parkland Podomoro Karawang, Jawa Barat. Parkland Podomoro Karawang adalah proyek masterpiece di salah satu Kawasan prioritas pembangunan nasional.
“Memiliki lahan seluas 130 hektare, proyek ini berkonsep Riverside karena dikelilingi oleh sungai Citarum secara alami,” dilansir Annual Report APLN 2024.
Rugi 2025
Sebaliknya, penjualan apartemen Agung Podomoro Land bertumbuh sekitar 6 persen pada semester pertama 2025 dibandingkan dengan semester yang sama 2024.
Apartemen menyumbang sekitar 21 persen terhadap total pendapatan APLN semester pertama 2025, sedangkan pada periode sama 2024 kontribusinya masih sekitar 18 persen.
Pendapatan yang cukup signifikan juga disumbangkan oleh lini usaha hotel Perseroan.
Pada semester pertama 2025 bisnis hotel menghasilkan pemasukan Rp319,16 miliar atau setara sekitar 19 persen dari total pendapatan APLN.
Pendapatan dari bisnis hotel tercatat melemah sekitar 28 persen bila dibandingkan dengan semester pertama 2024 yang masih di level Rp439,72 miliar.
Kontribusi bisnis hotel terhadap total pendapatan APLN pada paruh pertama 2024 setara dengan sekitar 23 persen.
Per akhir Juni 2025, penjualan apartemen APLN sebesar Rp355,52 miliar, sedangkan pada periode sama 2024 masih bertengger di angka Rp337,04 miliar.
Baca juga: Penjualan Apartemen Masih Bergulir, 45 Ribu Unit Belum Terjual
Sementara itu, seiring penurunan penjualan dan pendapatan usaha, Agung Podomoro Land harus membukukan peningkatan rugi bersih pada paruh pertama 2025.
Per akhir Juni 2025, rugi APLN naik menjadi Rp108,82 miliar dari semula Rp27,77 miliar pada semester pertama 2024.
Sementara itu, sepanjang Januari-Juni 2025, jumlah aset Agung Podomoro Land tercatat sebesar Rp25,68 triliun, sedangkan pada akhir Desember 2024 menyentuh angka Rp26,11 triliun.
Di sisi liabilitas, APLN mengoleksi senilai Rp12,33 triliun pada akhir 2024, sedangkan per akhir Juni 2025 sekitar Rp12,08 triliun.
Baca juga: Derap Penjualan Rumah Agung Podomoro Land
APLN mengoleksi ekuitas Rp13,60 triliun pada paruh pertama 2025, sedangkan akhir 2024, ekuitas APLN masih di level Rp13,78 triliun.
Hingga semester pertama 2025, pemegang saham Agung Podomoro Land mencakup PT Indofica sebesar 82,72 persen, Trihatma Kusuma Haliman 5,00 persen, direksi dan komisaris APLN 0,02 persen, dan masyarakat umum 12,26 persen.
(*)