Pengertian dan Besaran yang Wajib Ditunaikan saat Zakat Fitrah

Ilustrasi ramadan./Foto: Istockphoto.

Besaran Zakat Fitrah

Besaran zakat fitrah menurut agama Islam biasanya dihitung berdasarkan satuan bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi di suatu wilayah, seperti beras, kurma, gandum, atau bahan makanan lainnya.

Bacaan Lainnya

Dalam kebanyakan negara, termasuk Indonesia, zakat fitrah dihitung berdasarkan takaran 1 sha’, yang setara dengan sekitar 2.5 hingga 3 kilogram dari bahan makanan pokok seperti beras. Besaran zakat fitrah ini dapat bervariasi tergantung pada harga bahan pokok setempat. Sebagai contoh, di Indonesia, zakat fitrah umumnya dihitung dalam bentuk uang dengan mempertimbangkan harga beras per kilogram di pasar setempat.

Pada tahun ini, beberapa lembaga zakat di Indonesia menentukan besaran zakat fitrah dengan kisaran Rp 40.000 hingga Rp 60.000 per jiwa berdasarkan harga beras di pasar. Meski demikian, besaran ini bisa bervariasi tergantung pada daerah dan harga pangan lokal.

Tujuan Zakat Fitrah

Zakat fitrah memiliki berbagai tujuan yang sangat mulia dalam Islam, antara lain:

  1. Membersihkan Diri: Zakat fitrah dianggap sebagai cara untuk membersihkan diri dari sifat sombong, kikir, dan segala bentuk keburukan yang mungkin terjadi selama bulan Ramadan.
  2. Membantu Orang Miskin: Salah satu tujuan utama dari zakat fitrah adalah untuk memberikan kebahagiaan kepada mereka yang kurang mampu, agar mereka dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan penuh kegembiraan, tanpa merasa kekurangan.
  3. Mensucikan Harta: Zakat fitrah juga bertujuan untuk mensucikan harta yang dimiliki, dengan memberikan sebagian kecil dari kekayaan yang kita miliki kepada mereka yang berhak menerima.
  4. Menumbuhkan Rasa Persaudaraan: Dengan mengeluarkan zakat fitrah, umat Muslim diharapkan dapat mempererat hubungan sosial antara sesama, karena zakat fitrah adalah cara berbagi kepada orang yang membutuhkan, sehingga tercipta masyarakat yang lebih peduli dan harmonis.

Siapa yang Berhak Menerima Zakat Fitrah?

Zakat fitrah disalurkan kepada 8 asnaf (kelompok penerima zakat) yang telah ditentukan dalam Al-Qur’an, yaitu:

  1. Fakir: Orang yang sangat miskin dan tidak memiliki harta yang mencukupi kebutuhan hidupnya.
  2. Miskin: Orang yang memiliki sebagian harta, tetapi masih kekurangan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  3. Amil: Petugas yang ditunjuk untuk mengelola zakat.
  4. Muallaf: Orang yang baru memeluk agama Islam.
  5. Hamba Sahaya: Budak yang ingin memerdekakan dirinya.
  6. Gharim: Orang yang berhutang untuk keperluan yang sah dan mendesak.
  7. Fisabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah, seperti pejuang Islam.
  8. Ibnu Sabil: Musafir yang kehabisan bekal di perjalanan.

Penyaluran Zakat Fitrah

Penyaluran zakat fitrah dapat dilakukan melalui lembaga zakat yang terpercaya, masjid, atau secara langsung kepada yang berhak menerima.

Di zaman modern ini, banyak lembaga zakat yang menyediakan layanan penyaluran zakat secara online, sehingga memudahkan umat Muslim untuk menunaikan kewajiban ini tanpa harus keluar rumah.

(*)

Pos terkait