Pengembang Masih Menimbang-nimbang Bangun Mal Baru

Para pengembang properti dinilai masih menimbang-nimbang untuk membangun mal baru di Jakarta dan sekitarnya alias di Jabodetabek/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Para pengembang properti dinilai masih menimbang-nimbang untuk membangun mal baru di Jakarta dan sekitarnya alias di Jabodetabek.

Mengutip data Colliers Indonesia, hal itu mengingat jumlah pasok ruang ritel atau mal di Jakarta masih bertengger di angka 4,95 juta meter persegi (m2), sedangkan di Bodetabek seluas 3,27 m2.

Bacaan Lainnya

“Untuk tahun 2025 hingga 2028, beberapa pengembang masih melihat momentum untuk membangun mal baru, beberapa di antara mereka ada yang memiliki rencana,” terang Ferry Salanto, head of Research Colliers Indonesia dalam paparan virtual di Jakarta, baru-baru ini.

Dari data yang terekam Colliers Indonesia, pasokan baru pusat perbelanjaan modern pada 2025 tersebar di Jakarta Pusat, Tangerang (Banten), dan Bekasi (Jawa Barat).

Pertimbangan yang menjadi rujukan dalam membangun proyek baru, jelas dia, antara lain tak bisa dipisahkan dari tingkat hunian yang secara umum belum dalam kondisi ideal.

Data Colliers Indonesia menyebutkan, hingga kuartal kedua 2025, tingkat hunian mal di Jakarta sebesar 73,4 persen, sedangkan di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) 68,3 persen.

Baca juga: Terungkap Alasan Rendahnya Pasokan Mal Baru di Jakarta

Estimasi Colliers Indonesia, tingkat hunian mal di Jakarta hingga akhir 2025 menyentuh 75,9 persen, sedangkan di 71,1 persen.

“Kami tidak bisa memproyeksikan tingkat hunian secara agresif mengingat pertumbuhan ekonomi juga bergerak moderat,” terang Ferry.

Sekalipun demikian, tambah dia, untuk mal segmen premium atau kelas atas, memiliki tingkat hunian lebih tinggi dibandingkan segmen lainya.

“Hal itu karena mal kelas atas mampu mengikuti dinamika pasar dengan melakukan inovasi yang menyedot capital expenditure cukup besar,” papar Ferry.

Bahkan, tambahnya, tingkat hunian mal kelas atas sudah menyamai kondisi sebelum adanya pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia yang terasa sejak Maret 2020 hingga 2022.

Baca juga: Bakal Ada Dua Mal Baru di Jakarta Tahun Ini

“Mal kelas atas, selalu mengikuti dinamika pasar sehingga okupansi jauh lebih tinggi dibandingkan mal menengah bawah yang tidak banyak berinovasi dengan capex besar untuk perbaikan mal,” jelas dia.

Menurut Ferry, saat ini, ada tren pusat belanja dengan ukuran kecil yang mengusung konsep lifestyle dan open space, terutama di luar Jakarta.

Di sisi lain, ekspansi para peritel sedikit melabat, kecuali segmen food & beverage (F&B) yang hingga kuartal kedua 2025 masih menjadi penggerak okupansi mal.

Pos terkait