Site icon Landbank.co.id

Pendapatan Mal Pakuwon Terus Melenggang, Tumbuh 9 Persen

Pendapatan emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dari bisnis sewa mal terus melenggang sepanjang Januari-Maret 2025/foto: pakuwonjati.com

Jakarta, landbank.co.id– Pendapatan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dari bisnis mal terus melenggang sepanjang Januari-Maret 2025.

Merujuk laporan keuangan PT Pakuwon Jati Tbk, per akhir Maret 2025, emiten berkode saham PWON ini mengantongi pendapatan sewa ruangan sebesar Rp544,63 miliar.

Torehan itu bertumbuh sekitar 9 persen bila disandingkan pendapatan pada periode sama 2024, mengingat saat itu PT Pakuwon Jati Tbk masih mengantongi Rp502,41 miliar.

Peluru Pakuwon dalam melakoni bisnis pusat perbelanjaan cukup komplet. Hingga akhir 2024,  Pakuwon memiliki 11 mal dengan luas net lease area (NLA) 830.000 meter persegi (m2).

Terkini, PT Pakuwon Jati Tbk mulai mengoperasikan Pakuwon Mall Bekasi, Bekasi, Jawa Barat mulai 22 November 2024.

Mal ini merupakan bagian dari superblok ke-6 Pakuwon yang berdiri di atas lahan seluas 3,6 hektare.

Baca juga: Pakuwon Terus Mendekati Torehan Sebelum Pandemi, Raih Rp6,67 Triliun

Pakuwon Mall Bekasi menawarkan pengalaman belanja dan hiburan yang lengkap dengan luas 45.300 m2 NLA dan tingkat okupansi lebih dari 95 persen.

“Tenant kami prime, kami pilih selektif. Tidak semua bisa masuk. Tenant yang dipilih cocok untuk orang Bekasi dan merupakan hal yang baru,” tutur Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk, Alexander Stefanus Ridwan Suhendra,  di Bekasi, beberapa waktu lalu.

Pemilihan tenant yang tepat bagi konsumen menjadi kunci dalam bisnis pusat perbelanjaan modern. Terlebih, mal Pakuwon menjadi lifestyle destination.

Buahnya cukup manis. Tingkat hunian rata-rata (okupansi) mal milik Pakuwon cukup tinggi, seperti Mal Kota Kasablanka yang menyentuh 100 persen.

Di sisi lain, jumlah luas mal Pakuwon akan bertambah kalau sejumlah proyek telah rampung seluruhnya.

Kini, luas mal PWON yang dalam proses pembangunan, baik itu ekspansi dari proyek yang ada maupun proyek baru mencapai seluas 267.000 m2.

Baca juga: Dalam Proyek Mixe Use Rp17,35 Triliun Terselip Delapan Hotel Pakuwon

Jadi, kalau data saat ini ditambah dengan proyek yang tengah dikembangkan, mencapai sekitar 1.097.300 m2. Fantastis.

 

Laba Bersih

Pemasukan sewa ruangan dari pusat perbelanjaan menjadi otot pendapatan PWON. Per akhir Maret 2025 porsinya sekitar 35 persen dari total total pendapatan PWON yang sekitar Rp1,55 triliun.

Penyumbang pendapatan kedua terbesar Pakuwon datang dari bisnis hotel, yakni sebesar Rp286,92 miliar atau setara sekitar 18 persen.

Kontributor ketiga terbesar terhadap pendapatan PWON adalah dari lini jasa pemeliharaan. Segmen ini menyumbang sekitar Rp252,31 miliar atau setara sekitar 16 persen.

Hingga akhir 2024, Pakuwon memiliki sembilan hotel dengan total kapasitas 2.273 kamar. Hotel tersebut mencakup dua hotel di Jakarta, yakni Somerset Berlain dan Sheraton Grand Jakarta.

Lalu, lima hotel di Surabaya yang terdiri atas Sheraton Surabaya, Four Points Tunjungan City, Four Points Pakuwon Indah, The Westin, dan Ascott Waterplace.

Baca juga: Berbekal Sembilan Hotel, Pakuwon Raup Rp1,3 Triliun

Selain itu, ada dua hotel lainnya, yakni Marriot Yogyakarta (DI Yogyakarta) dan Four Point Bali, Kuta (Bali).

Sumber pemasukan PWON lainnya pada tiga bulan pertama 2025 antara lain datang dari penjualan kondominium dan kantor sebesar Rp128,75 miliar serta penjualan tanah dan bangunan Rp104,55 miliar.

Secara keseluruhan, pendapatan PWON pada kuartal pertama 2025 naik tipis sekitar 2 persen bila dibandingkan dengan periode sama 2024, yakni dari Rp1,53 triliun menjadi Rp1,55 triliun.

Sepanjang tiga bulan pertama 2025, laba bersih PWON tercatat sebesar Rp301,59 miliar, lebih rendah dibandingkan periode sama 2024 yang senilai Rp330,91 miliar.

Baca juga: Simak Deretan Mal Pakuwon Jati Terkini

Sementara itu, aset PWON meningkat dari Rp35,37 triliun pada akhir Desember 2024 menjadi Rp36,10 triliun per akhir Maret 2025.

Pada tiga bulan pertama 2025, jumlaha liabilitas PWON juga naik, dari Rp10,62 triliun per akhir Desember 2024 menjadi Rp10,93 triliun.

Ekuitas PWON tercatat Rp25,16 triliun per akhir Maret 2025, meningkat bila dibandingkan per akhir Desember 2024 yang sebesar Rp24,74 triliun.

 

(*)

 

 

Exit mobile version