Travelio merupakan perusahaan penyewaan properti daring inovatif yang menawarkan opsi sewa jangka pendek, menengah, dan panjang untuk apartemen serta rumah di 14 kota utama di Indonesia.
Platform ini didukung oleh perusahaan investasi seperti Temasek Holding’s Pavillion Capital di Singapura, Mirae Asset, Samsung Ventures, dan Gobi Partners.
Hingga akhir Maret 2025, Travelio sebagai platform manajemen hunian privat terbesar di Indonesia, secara eksklusif mengelola 15.472 unit apartemen dan diperkirakan akan mencapai lebih dari 17.000 unit pada akhir 2025.
Di sisi lain, SSIA membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,07 triliun pada kuartal pertama 2025 atau turun tipis sebesar 2,1 persen bila dibandingkan Rp1,09 triliun pada periode yang sama setahun sebelumnya.
Laba kotor SSIA per akhir Maret 2025 turun 35,0 persen secara tahunan menjadi Rp199,5 miliar, dibandingkan Rp307,0 miliar per akhir Maret 2024.
Lalu, SSIA mencatat EBITDA sebesar Rp36,3 miliar pada tiga bulan pertama 2025, turun dari Rp147,1 miliar pada periode sama 2024.
Baca juga: Bisnis Hotel SSIA Pecahkan Rekor, Raup Rp943,4 Miliar
“Penurunan ini terutama disebabkan penurunan kinerja pada segmen perhotelan akibat aktivitas renovasi yang sedang berlangsung. EBITDA segmen ini turun sebesar Rp90,0 miliar secara tahunan,” jelas manajemen SSIA.
Di sisi lain, Perseroan membukukan rugi bersih konsolidasian sebesar Rp21,7 miliar per akhir Maret 2025, dibandingkan rugi bersih sebesar Rp14,9 miliar pada periode yang sama setahun sebelumnya.
(*)