Jakarta, landbank.co.id– Mayoritas pemegang saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) memilih sebagian besar laba bersih tahun buku 2024 ditempatkan sebagai saldo laba.
Dari total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2024 sebesar Rp633,86 miliar, para pemegang saham PT Agung Podomoro Land Tbk menempatkan Rp5 miliar sebagai Cadangan.
“Selebihnya, sebesar Rp628.862.480.807 akan dibukukan menambah saldo laba untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan,” jelas manajemen PT Agung Podomoro Land Tbk dalam pengumumannya dikutip Sabtu, 17 Mei 2025.
Keputusan itu mencuat dalam mata agenda kedua Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Agung Podomoro Land Tbk yang berlangsung di Jakarta, Kamis, 15 Mei 2025.
Terdapat lima agenda dalam RUPST kali ini. Agenda lain yang disetujui dalam RUPST emiten berkode saham APLN ini terdiri atas menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan 2024 Perseroan, termasuk Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2024.
Keputusan yang masuk dalam agenda pertama itu juga memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada setiap anggota direksi dan anggota dewan komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukannya sepanjang tahun buku 2024.
Baca juga: Agung Podomoro Land Catat Lonjakan Penjualan Perkantoran
RUPST APLN tahun 2025 juga menerima pengunduran diri Anak Agung Mas Wirajaya sebagai direktur Perseroan.
Selain itu, RUPST memutuskan susunan Komisaris dan Direksi APLN periode 2025-2029 yang terdiri atas;
Jajaran Direksi
- Bacelius Ruru (Direktur Utama),
- H Noer Indradjaja (Wakil Direktur Utama)
- Cesar Manikan Dela Cruz (Direktur)
- Miarni Ang (Direktur)
- Paul Christian Ariyanto (Direktur)
Baca juga: Penjualan Apartemen Agung Podomoro Melejit 187 Persen
Jajaran Komisaris
- Letjen TNI (Purn) Sofiaan Effendi (Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen)
- Indaryono (Komisaris)
Kuartal Pertama 2025
Sementara itu, penjualan apartemen APLN sepanjang kuartal pertama 2025 melejit bila disandingkan dengan periode sama 2024.
Laporan keuangan Agung Podomoro Land memerlihatkan, emiten properti ini membungkus penjualan apartemen Rp254,42 miliar per akhir Maret 2025.
Bila disandingkan dengan periode yang sama 2024, penjualan apartemen APLN melonjak sekitar 187 persen mengingat per akhir Maret 2024 masih di angka Rp88,66 miliar.
Untuk periode tiga bulan pertama, sepanjang lima tahun terakhir, APLN pernah mencatat penjualan Rp902,18 miliar pada 2020.
Penjualan kuartal pertama tahun 2020 itu sekaligus menjadi rekor tertinggi untuk rentang lima tahun terakhir.
Pada periode tiga bulan pertama 2025, kontribusi penjualan apartemen terhadap total pendapatan APLN tercatat sekitar 29 persen.
Porsi penjualan apartemen menjadi yang terbesar dalam deretan para penyumbang pendapatan APLN Januari-Maret 2025.
Baca juga: Begini Dampak Penjualan Hotel Pullman Ciawi bagi APLN
Penyumbang kedua terbesar adalah rumah tinggal. Produk ini menyetor pemasukan Rp213,37 miliar atau setara dengan sekitar 24 persen dari total pendapatan APLN per akhir Maret 2025.
Perbedaan dengan apartemen, penjualan rumah tinggal per akhir Maret 2025 bila disandingkan dengan periode sama 2024 justru mencatat penurunan sekitar 8 persen.
Per akhir Maret 2024, penjualan rumah tinggal Agung Podomoro Land masih bercokol di angka Rp230,50 miliar.
Kontributor ketiga dan keempat terbesar terhadap pendapatan APLN pada triwulan I/2025 adalah dari bisnis hotel Rp147,08 miliar dan pendapatan sewa Rp145,79 miliar.
Secara keseluruhan, pendapatan APLN per akhir Maret 2025 naik sekitar 23 persen bila dibandingkan dengan periode sama 2024, yakni dari Rp712,79 miliar menjadi Rp874,49 miliar.
Pada kuartal pertama 2025, APLN mampu memangkas kerugian, yakni dari Rp126,49 miliar menjadi Rp62,08 miliar.
Baca juga: Penjualan Rumah APLN Naik 8 Persen
Sementara itu, aset APLN tercatat sebesar Rp25,83 triliun per akhir Maret 2025, turun bila dibandingkan dengan per akhir Desember 2024 yang senilai Rp26,11 triliun.
Untuk liabilitas, APLN juga mencatat penurunan dari Rp12,33 triliun per akhir Desember 2024 menjadi Rp12,11 triliun pada kuartal pertama 2025.
Hal serupa terjadi di lini ekuitas. Ekuitas APLN turun tipis dari Rp13,78 triliun menjadi Rp13,72 triliun per akhir Maret 2025.
(*)