Laporan keuangan Agung Podomoro Land memerlihatkan, emiten properti ini membungkus penjualan apartemen Rp254,42 miliar per akhir Maret 2025.
Bila disandingkan dengan periode yang sama 2024, penjualan apartemen APLN melonjak sekitar 187 persen mengingat per akhir Maret 2024 masih di angka Rp88,66 miliar.
Untuk periode tiga bulan pertama, sepanjang lima tahun terakhir, APLN pernah mencatat penjualan Rp902,18 miliar pada 2020.
Penjualan kuartal pertama tahun 2020 itu sekaligus menjadi rekor tertinggi untuk rentang lima tahun terakhir.
Pada periode tiga bulan pertama 2025, kontribusi penjualan apartemen terhadap total pendapatan APLN tercatat sekitar 29 persen.
Porsi penjualan apartemen menjadi yang terbesar dalam deretan para penyumbang pendapatan APLN Januari-Maret 2025.
Baca juga: Begini Dampak Penjualan Hotel Pullman Ciawi bagi APLN
Penyumbang kedua terbesar adalah rumah tinggal. Produk ini menyetor pemasukan Rp213,37 miliar atau setara dengan sekitar 24 persen dari total pendapatan APLN per akhir Maret 2025.
Perbedaan dengan apartemen, penjualan rumah tinggal per akhir Maret 2025 bila disandingkan dengan periode sama 2024 justru mencatat penurunan sekitar 8 persen.
Per akhir Maret 2024, penjualan rumah tinggal Agung Podomoro Land masih bercokol di angka Rp230,50 miliar.
Kontributor ketiga dan keempat terbesar terhadap pendapatan APLN pada triwulan I/2025 adalah dari bisnis hotel Rp147,08 miliar dan pendapatan sewa Rp145,79 miliar.
Secara keseluruhan, pendapatan APLN per akhir Maret 2025 naik sekitar 23 persen bila dibandingkan dengan periode sama 2024, yakni dari Rp712,79 miliar menjadi Rp874,49 miliar.
Pada kuartal pertama 2025, APLN mampu memangkas kerugian, yakni dari Rp126,49 miliar menjadi Rp62,08 miliar.
Baca juga: Penjualan Rumah APLN Naik 8 Persen
Sementara itu, aset APLN tercatat sebesar Rp25,83 triliun per akhir Maret 2025, turun bila dibandingkan dengan per akhir Desember 2024 yang senilai Rp26,11 triliun.
Untuk liabilitas, APLN juga mencatat penurunan dari Rp12,33 triliun per akhir Desember 2024 menjadi Rp12,11 triliun pada kuartal pertama 2025.
Hal serupa terjadi di lini ekuitas. Ekuitas APLN turun tipis dari Rp13,78 triliun menjadi Rp13,72 triliun per akhir Maret 2025.
(*)