Site icon Landbank.co.id

Pembiayaan Perumahan Syariah Baru 10%

Porsi pembiayaan perumahan syariah di Indonesia dinilai masih kecil, yakni sekitar 10%. Padahal, di Indonesia mayoritas adalah muslim/foto: btn

Jakarta, landbank.co.id– Porsi pembiayaan perumahan syariah di Indonesia dinilai masih kecil, yakni sekitar 10%. Padahal, di Indonesia mayoritas adalah muslim.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Herry Trisaputra Zuna mengatakan bahwa pembiayaan perumahan syariah di Indonesia mencapai 10%.

Padahal dengan potensi masyarakat yang mayoritas muslim, seharusnya pembiayaan perumahan syariah angkanya bisa lebih ditingkatkan dari realisasi yang ada saat ini.

“Ini anomali yang terjadi di Indonesia, padahal dengan penduduk muslim yang mencapai 90 persen seharusnya pembiayaan perumahan syariahnya bisa lebih dari 10%. Angka ini yang harus bisa kita balik ke depannya,” kata Herry Trisaputra Zuna dalam siaran pers yang dilihat landbank.co.id, Rabu, 27 September 2023.

Herry juga meminta kepada stakeholder terkait agar lebih mensosialisasikan pembiayaan perumahan syariah serta memodifikasi aturan-aturannya agar tidak lagi dinilai sama dengan pembiayaan konvensional.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) melaporkan kredit perbankan pada Agustus 2023 tumbuh 9,06% secara year on year (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,54% (yoy).

“Pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh kinerja sektor jasa dunia usaha, perdagangan, dan jasa sosial,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dikutip Antara, baru-baru ini.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit perbankan secara agregat, pembiayaan syariah tumbuh tinggi mencapai 14,52% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga membaik mencapai 8,9% (yoy), terutama berasal dari segmen mikro.

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membidik akad kredit pemilikan rumah (KPR) syariah sebanyak 45.750 unit pada 2023.

Menurut Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar, tahun ini, BTN Syariah menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan syariah sekitar 45.750 unit. Jumlah tersebut terdiri atas 35.150 KPR Syariah Subsidi dan 10.600 KPR Syariah Non Subsidi.

“Dengan syarat yang mudah dan proses yang cepat, diharapkan target tersebut dapat tercapai pada tahun 2023 ini,” kata Hirwandi.

Hirwandi menegaskan, BTN Syariah akan tetap fokus melayani seluruh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di berbagai segmentasi yang ingin memiliki rumah bersubsidi pemerintah melalui program KPR Sejahtera FLPP dan KPR Tapera Syariah.

(*)

Exit mobile version