Pembiayaan Perumahan Syariah Baru 10%

Porsi pembiayaan perumahan syariah di Indonesia dinilai masih kecil, yakni sekitar 10%. Padahal, di Indonesia mayoritas adalah muslim/foto: btn

“Pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh kinerja sektor jasa dunia usaha, perdagangan, dan jasa sosial,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dikutip Antara, baru-baru ini.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit perbankan secara agregat, pembiayaan syariah tumbuh tinggi mencapai 14,52% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga membaik mencapai 8,9% (yoy), terutama berasal dari segmen mikro.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membidik akad kredit pemilikan rumah (KPR) syariah sebanyak 45.750 unit pada 2023.

Menurut Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar, tahun ini, BTN Syariah menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan syariah sekitar 45.750 unit. Jumlah tersebut terdiri atas 35.150 KPR Syariah Subsidi dan 10.600 KPR Syariah Non Subsidi.

“Dengan syarat yang mudah dan proses yang cepat, diharapkan target tersebut dapat tercapai pada tahun 2023 ini,” kata Hirwandi.

Hirwandi menegaskan, BTN Syariah akan tetap fokus melayani seluruh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di berbagai segmentasi yang ingin memiliki rumah bersubsidi pemerintah melalui program KPR Sejahtera FLPP dan KPR Tapera Syariah.

(*)

Pos terkait