Sementara itu, saat ini, para pelaku usaha di sektor properti dihadapkan pada tuntutan untuk menyelaraskan pengembangan dengan standar ESG yang baik, dapat menarik investasi dan mengadopsi skema green financing (pembiayaan hijau) yang tepat.
Berkaitan dengan hal itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Global Real Estate Sustainability Benchmark (GRESB), dan didukung oleh Global Reporting Initiative (GRI), Sustainahaus, dan AIGCC akan menggelar forum diskusi mengenai tantangan dan peluang dalam praktik Real Estate berkelanjutan, bertajuk “ESG and Green Financing in Indonesia” di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis, 6 Februari 2025 mendatang.
Baca juga: Realisasi Investasi Tahun 2024 Subsektor Properti Rp122,9 Triliun
Selain Trey, forum diskusi yang akan diadakan Kadin dan GRESB itu akan menghadirkan para pembicara lain di antaranya Komite Tetap Riset BPKPT Kadin Indonesia Ignesjz Kemalawarta; Managing Partner Asia Green Real Estate Alex Buechi; Regional Program Manager ASEAN, Global Reporting Initiative (GRI) Lany Harijanti; Director & Principal Consultant, Sustainahaus Satrio Prakoso; Nature, Forest and Land Use Project Lead, AIGCC Wisnu Wibisono; AVP, Debt Capital Markets, Mandiri Securities Pte. Ltd Pauline Soesanto.
“Di forum diskusi nanti akan menawarkan kesempatan menarik bagi para profesional untuk saling terkoneksi, saling berbagi informasi, dan saling mengetahui tentang perkembangan terbaru dalam real estat yang berkelanjutan dan keuangan hijau, yang sangat penting untuk membentuk masa depan yang lebih hijau di sektor ini,” tutur Trey.
(*)