Site icon Landbank.co.id

Pedagang Bahan Bangunan Ini Bikin Dua Anak Usaha Baru

Pedagang bahan bangunan, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) membuat dua anak usaha baru guna memperkuat daya saing Perseroan/foto: csahome.com

Jakarta, landbank.co.id– Pedagang bahan bangunan, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) membuat dua anak usaha baru guna memperkuat daya saing Perseroan.

PT Catur Sentosa Adiprana Tbk yang mengusung kode saham CSAP di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa anak usaha itu mencakup PT Kairos Indah Sejahtera (KIS) dan PT Mahesa Mulia Sejati (MMS).

Manajemen PT Catur Sentosas Adiprana Tbk dalam surat yang ditandatangani Surjati Tanril (direktur) dan Idrus Widjajakusuma (corporate secretary) menyebutkan, kedua anak usaha baru itut memiliki modal dasar berbeda.

“Pendirian PT Kairos Indah Sejahtera (KIS) ditetapkan dengan modal dasar sebesar Rp25 miliar dan modal disetor sebesar Rp10 miliar,” jelas manajemen CSAP dikutip Jumat, 13 Juni 2025.

Menurut manajemen CSAP, KIS bergerak dalam bidang perdagangan besar antara lain barang logam untuk bahan konstruksi mencakup kaca, genteng batu bata, serta ubin dan sejenisnya dari tanah liat.

Lalu, kapur, semen atau kaca, semen, kapur, pasir dan batu, bahan konstruksi dari porcelen, bahan konstruksi dari kayu, cat, berbagai macam material bangunan, bahan konstruksi lainnya serta peralatan dan pelengkapan rumah tangga.

Baca juga: Penjualan Semen SMGR Turun, Kuartal Pertama 2025

Selain itu, mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya, berbagai barang dan perlengkapan rumah tangga lainnya yang tidak diklasifikasikan ditempat lain.

Komposisi pemegang saham KIS, jelas manajemen CSAP, terdiri atas CSAP sebesar 80 persen dan Liang, Zhi Hui sebesar 20 persen.

“KIS didirikan fokus dengan tujuan untuk mendukung/sourcing produk baru dan inovatif sesuai kebutuhan Perseroan untuk dapat memenuhi/meningkatkan kebutuhan distribusi bahan-bahan bangunan sehingga dapat mendorong peningkatan pendapatan Perseroan,” jelas manajemen CSAP.

Dia juga menegaskan, lahirnya KIS tidak berdampak negatif pada keberlangsungan bisnis, operasional, hukum, dan kondisi keuangan Perseroan.

“Kehadiran KIS akan membantu kelancaran dalam sourcing produk baru dan inovatif guna menunjang kebutuhan bisnis distribusi Perseroan yang diyakini dapat mendorong pertumbuhan pendapatan Perseroan,” urai manajemen CSAP.

Mirip dengan KIS, kata manajemen CSAP, MMS juga akan berdampak positif bagi Perseroan.

Baca juga: Tiga Emiten Konstruksi Ini Mencetak Laba Bersih

Bedanya, kepemilikan CSAP di MMS sebanyak 99,9 persen, sedangkan Yuliana Totong sebesar 0,1 persen.

Saat ini, bidang usaha CSAP bergerak dalam bidang perdagangan besar berbagai macam material bangunan, perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga, dan perdagangan besar berbagai barang dan pelengkapan rumah tangga lainnya yang tidak termasuk dalam lainnya.

Sementara itu, Catur Sentosa Adiprana mengantongi pendapatan sebesar Rp17,27 triliun pada 2024.

Merujuk laporan keuangan pedagang bahan bangunan ini terlihat bahwa pendapatan tahun 2024 lebih besar dibandingkan pada 2023 yang masih di level Rp16,45 triliun.

Pada 2024, dari lima sumber pendapatan emiten berkode saham CSAP ini, kontribusi penjualan bahan bangunan mencapai sekitar Rp10,04 triliun atau sekitar 58 persen dari total pendapatan.

Pemasukan dari bahan bangunan pada 2024 bila disandingkan dengan raihan tahun 2023 naik 18 persen, mengingat setahun sebelumnya masih bercokol di angka Rp8,54 triliun.

Tahun 2023, kontribusi penjualan bahan bangunan sekitar 52 persen terhadap total pendapatan CSAP yang sekitar Rp16,45 triliun.

Kontributor kedua terbesar terhadap total pendapatan anak usaha PT Buanatata Adisentosa ini adalah dari penjualan barang produk konsumen.

Baca juga: Pedagang Bahan Bangunan Ini Raup Pendapatan Rp17,27 Triliun

Pada 2024, segmen ini menyetor pemasukan sebesar Rp4,05 triliun atau setara dengan sekitar 23 persen terhadap total pendapatan.

Penjualan barang produk konsumen relatif stagnan bila dibandingkan dengan tahun 2023 yang masih di angka Rp4,01 triliun.

Sementara itu, meningkatnya pendapatan pada 2024 ikut mengerek perolehan laba bersih CSAP dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

Laba bersih CSAP, yakni yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp184,83 miliar pada 2024, lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang senilai Rp182,44 miliar.

 

(*)

Exit mobile version