Paradise Indonesia Raih Penjualan Properti Nyaris Rp328 Miliar

PT Indonesian Paradise Property Tbk (Paradise Indonesia) membukukan pendapatan properti sekitar Rp327,71 miliar pada semester pertama 2025/foto: inpp

Ke depan, Paradise Indonesia tengah menyelesaikan pembangunan proyek pusat perbelanjaan 23 Semarang yang ditargetkan rampung pada awal 2026.

Selain itu, Paradise Indonesia juga merencanakan pengembangan Antasari Place Tower 2 yang kemungkinan akan dilengkapi dengan unit SOHO (Small Office Home Office), guna menciptakan ekosistem properti terintegrasi mencakup hunian apartemen, serviced apartment, area komersial, dan perkantoran.

Bacaan Lainnya

Sebagai bagian dari komitmen terhadap pertumbuhan berkelanjutan, Paradise Indonesia terus memperluas portofolio propertinya, termasuk melalui pengembangan proyek baru dengan konsep inovatif yang akan dikembangkan di Balikpapan.

 

Laba Melonjak

Sementara itu, seiring dengan melonjaknya pendapatan, laba bersih Paradise Indonesia juga meningkat signifikan sekitar 58 persen sepanjang semester pertama 2025.

Baca juga: Terapkan Strategi Ini, INPP Berharap Recurring Income Setor 70 Persen

Mengutip laporan keuangan Perseroan, INPP membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk atau laba bersih sebesar Rp443,19 miliar.

Sebaliknya, pada enam bulan pertama 2024, laba bersih Paradise Indonesia tercatat sekitar Rp280,76 miliar.

Sementara itu, aset INPP tercatat sebesar Rp10,16 triliun pada akhir Juni 2025, naik bila dibandingkan dengan akhir Desember 2024 yang sekitar Rp9,71 triliun.

Liabilitas INPP turun dari Rp3,41 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp3,38 triliun pada semester pertama 2025.

Sebaliknya, ekuitas INPP naik menjadi Rp6,78 triliun per akhir Juni 2025 dari Rp6,29 triliun per akhir 2024.

Per akhir Juni 2025, pemegang saham INPP terdiri atas Standard Chartered Bank SG S/A VP Bank A/C PT Grahatama Kreasibaru sebesar 37,00 persen, Standard Chartered Bank SG S/A VP Bank A/C Tree of Blessing PTe Ltd 28,15 persen, PT Propertindo Prima Investama 10,00 persen, dan Elysium Investment Partner Ltd 8,00 persen.

Baca juga: Mengintip Penjualan Properti Paradise Indonesia

Selain itu, CGS International Securities Singapore Pte Ltd 7,96 persen, Patrick Santosa Rendradjaja (direktur INPP) 0,04 persen, Karel Patipeilohy (komisaris INPP) 0,01 persen, dan masyarakat 8,84 persen.

 

(*)

Pos terkait