Lalu, Pakuwon City Mall phase tiga (hotel bintang empat, kapasitas 216 kamar) dan di Kota Kasablanka phase 4 (hotel bintang 5, kapasitas 560 kamar)
Kemudian, Pakuwon Mall phase lima (hotel kapasitas 266 kamar) dan IKN phase 1 (hotel bintang empat, kapasitass 295 kamar).
Selain itu, proyek Semarang phase pertama (hotel bintang 5, kapasitas 260 kamar) dan proyek Batam phase 1 (hotel bintang empat dan lima, kapasitas 536 kamar).
Pendapatan Terbesar
Sementara itu, Pakuwon Jati mencatat peningkatan pendapatan sekitar 7 persen pada periode Januari-September 2025 dibandingkan dengan periode sama 2024.
Baca juga: Berbekal Sembilan Hotel, Pakuwon Raup Rp1,3 Triliun
Mengutip laporan keuangan Perseroan, PWON menorehkan pendapatan Rp5,11 triliun sepanjang periode sembilan bulan 2025.
Sebaliknya, Pakuwon membukukan pendapatan senilai Rp4,78 triliun sepanjang Januari-September 2024.
Tiga penyumbang terbesar pendapatan Pakuwon Jati sepanjang Januari-September 2025 mencakup pendapatan sewa ruangan sebesar Rp1,69 triliun.
Segmen ini menyumbang sekitar 33 persen terhadap total pendapatan PWON sepanjang sembilan bulan 2025.
Lalu, pemasukan kedua terbesar datang dari pendapatan hotel sebesar Rp910,05 miliar atau setara dengan sekitar 18 persen.
Kontributor pemasukan ketiga terbesar adalah pendapatan jasa pemeliharaan senilai Rp754,24 miliar atau setara dengan sekitar 15 persen.
Baca juga: Laba Bersih dan Pendapatan Pakuwon Jati Bertumbuh
Seiring dengan peningkatan pendapatan, laba bersih PWON juga naik, yakni sekitar 7 persen pada sembilan bulan 2025 disandingkan dengan periode yang sama 2024.
Mengutip laporan keuangan Pakuwon, peningkatan itu terjadi dari Rp1,65 triliun pada akhir September 2024 menjadi Rp1,76 triliun per akhir September 2025.
Saat ini, bisnis Pakuwon Jati mencakup pusat perbelanjaan modern (mal), hotel, gedung perkantoran, serta pembangunan properti seperti rumah tapak dan apartemen.
Per akhir September 2025, pemegang saham Pakuwon Jati terdiri atas PT Pakuwon Arthaniaga sebesar 68,68 persen dan Alexander Tedja 0,02 persen.
Baca juga: Bisnis Hotel Pakuwon Jati Moncer, Raup Rp813,98 Miliar
Lalu, Wong Boon Siew Ivy 0,00 persen, Richard Adisastra 0,00 peresen, dan masyarakat 31,30 persen.
(*)





