Jakarta, landbank.co.id- Pendapatan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dari bisnis hotel turun sekitar 19 persen sepanjang Januari-September 2025 disandingkan dengan periode yang sama 2024.
Mengutip laporan keuangan PT Pakuwon Jati Tbk, emiten berkode saham PWON itu mengantongi pendapatan hotel sebesar Rp910,05 miliar per akhir September 2025.
Sebaliknya, PT Pakuwon Jati Tbk masih menorehkan pendapatan bisnis hotel sebesar Rp927,22 miliar sepanjang Januari-September 2024.
Bisnis hotel menjadi sumber pendapatan ketiga terbesar Pakuwon sepanjang sembilan bulan 2025, mirip dengan kondisi sepanjang periode yang sama 2024.
Baca juga: Dalam Proyek Mixe Use Rp17,35 Triliun Terselip Delapan Hotel Pakuwon
Hingga akhir 2024, Pakuwon memiliki sembilan hotel dengan total kapasitas 2.273 kamar. Hotel tersebut mencakup dua hotel di Jakarta, yakni Somerset Berlain dan Sheraton Grand Jakarta.
Lalu, lima hotel di Surabaya yang terdiri atas Sheraton Surabaya, Four Points Tunjungan City, Four Points Pakuwon Indah, The Westin, dan Ascott Waterplace.
Selain itu, ada dua hotel lainnya, yakni Marriot Yogyakarta (DI Yogyakarta) dan Four Point Bali, Kuta (Bali).
Hotel di Bali merupakan anggota terkini di dalam kelompok Pakuwon. Emiten properti ini seakan tak henti menambah barisan hotelnya.
Peluru bisnis hotel Pakuwon terus diperkuat. Hingga 2030, pemilik Marriot Yogyakarta ini membidik akumulasi 4.840 kamar hotel.
Karena itu, tak heran bila di dalam tujuh proyek mixed use senilai Rp17,35 triliun yang tengah dikembangkan atau sedang dalam perencanaan, terselip delapan proyek hotel.
Baca juga: Hotel dan Restoran Diguyur Investasi Rp39,47 Triliun
Ke-8 hotel itu mencakup kategori bintang empat dan lima dengan total kapasitas kamar sebanyak 2.497 unit.
Hotel tersebut pertama terletak di Bekasi Superblock, Jawa Barat yang akan dijadikan hotel bintang empat dengan kapasitas 364 kamar.





