Saat mempertimbangkan keputusan pembangunan pada masa depan, tiga fitur keberlanjutan teratas yang memengaruhi pilihan adalah sertifikasi gedung ramah lingkungan, fasilitas pengisian daya kendaraan listri, dan sumber energi terbarukan.
Pertahankan Penyewa
Knight Frank Indonesia menyatakan, sertifikasi terkait lingkungan terus mendominasi di Indonesia dengan sertifikat GBCI Greenship tetap menjadi sertifikasi keberlanjutan paling umum untuk gedung perkantoran di CBD Jakarta, yakni mencapai 61 persen, dibandingkan dengan WELL dan sertifikasi lain yang berfokus pada kesehatan.
Di luar sertifikasi, pasar akan memerlukan strategi yang ditargetkan untuk mengatasi prioritas realestat tertinggi kedua para penyewa, yakni meningkatkan kesejahteraan dan produktifitas karyawan.
Sementara itu, penyewa aktif di pasar CBD Jakarta berasal dari berbagai sektor, termasuk pertambangan, IT, oil and gas, e-commerce, konstruksi, energi, dan industri terkait electric vehicle.
Baca juga: Jumlah Green Building Pakuwon Bertambah
“Pergeseran preferensi occupier terus bergerak ke arah gedung kantor bersertifikat hijau,” tegas Willson Kalip, country Head of Knight Frank Indonesia.
Willson menambahkan, tren ini diperkirakan terus mewarnai pertumbuhan perkantoran di Jakarta.
“Secara jangka panjang, tren ini memberikan dampak positif terhadap efisiensi penggunaan energi dan air dalam operasional gedung perkantoran,” ujar Willson.
Jackie Cheung, director of ESG at Knight Frank Asia Pasific menambahkan, pihaknya melihat occupier properti di berbagai negara mulai menyertakan klausul sewa berbasis ESG saat mengambil keputusan.
“Untuk pasar Jakarta, perkantoran premium grade A bersertifikat hijau berada di posisi yang sangat menguntungkan,: kata Jackie Cheung.
Dia menambahkan, gedung perkantoran bersertifikat hijau tidak hanya memenuhi kriteria keberlanjutan, tapi juga menawarkan ketahanan operasional yang dicari occupier.
Baca juga: Knight Frank: Okupansi Perkantoran Jakarta 76,46 Persen
“Oleh karena itu, seiring dengan menguatnya tren ini, para pemilik gedung yang proaktif berinvestasi pada aset yang selaras dengan prinsip ESG akan menjadi yang paling siap untuk menarik dan mempertahankan occupier berkualitas tinggi,” ujarnya.
(*)