Anwar, guru ngaji di Yayasan Madani di Bogor sebagai penerima kunci rumah subsidi dari Menteri PKP mengaku telah membeli rumah subsidi lewat kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) BTN Syariah dan sudah melihat rumahnya di Bogor.
“Saya senang daripada ngontrak rumah. Dulu bayar kontarakan Rp1 juta per bulan, sedangkan KPR FLPP saya bayar angsuran Rp1,1 juta tapi sudah bisa punya rumah sendiri. Apalagi bangunannya bagus, airnya bagus, lingkungannya juga bagus,” kata dia.
Hal senada juga dikatakan oleh Dinda, Guru Bahasa Arab yang mengajar di Madrasah di Depok yang juga hadir dalam kegiatan tersebut. Wanita berjilbab tersebut menjelaskan telah membeli rumah subsidi di Bekasi.
Dirinya sangat senang karena meskipun belum menikah tapi sudah bisa memiliki rumah sendiri. Dirinya juga berharap teman-temannya juga bisa membeli rumah subsidi dengan KPR FLPP.
“Alhamdulillah saya bisa membeli rumah subsidi di Bekasi. Tembok bangunannya mulus, lingkungan aman dan warganya juga saling membantu,” terangnya
Anwar Iskandar menyatakan, pihaknya mengucapkan terimakasih atas dukungan Kementerian PKP terhadap para guru dan dai serta aktivis Islam lewat program rumah subsidi ini.
Baca juga: Ini Sembilan Isi MoU PKP, Kemendagri, dan BPS Soal Perumahan
“Kami ucapkan terimakasih atas dukungan Kementerian PKP atas rumah subsidi bagi para guru ngaji ini. Kami berharap program rumah subsidi ini bisa segera ditindaklanjuti di lapangan sehingga banyak guru ngaji yang bisa miliki rumah sendiri,” harapnya.
Hingga saat ini tercatat sebanyak 1.975 orang guru ngaji di seluruh Indonesia telah melakukan akad untuk KPR FLPP untuk memiliki rumah subsidi.
(*)