Site icon Landbank.co.id

Mengintip Penjualan Rumah Ciputra, Raup Rp4,35 Triliun

Penjualan kaveling, rumah hunian, dan rumah toko (ruko) menjadi otot pendapatan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sepanjang Januari-Juni 2025/foto: capture ctra

Jakarta, landbank.co.id– Penjualan kaveling, rumah hunian, dan rumah toko (ruko) menjadi otot pendapatan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sepanjang Januari-Juni 2025.

Per akhir Juni 2025, penjualan kaveling, rumah hunian, dan ruko PT Ciputra Development Tbk naik sekitar 22 persen menjadi Rp4,35 triliun.

Maklum, per akhir Juni 2024, PT Ciputra Development Tbk membukukan penjualan kaveling, rumah hunian, dan ruko sekitar Rp3,57 triliun.

Mengutip laporan keuangan emiten properti berkode saham CTRA itu terlihat pula bahwa penjualan kaveling, rumah hunian, dan ruko menjadi kontributor terbesar terhadap total pendapatan Perseroan pada paruh pertama 2025.

Pada semester pertama 2025, kontribusi segmen tersebut sekitar 74 persen terhadap total pendapatan CTRA yang menyentuh sekitar Rp5,88 triliun.

Pendapatan CTRA per akhir Juni 2025 itu naik sekitar 17 persen bila disandingkan dengan periode sama 2024 yang senilai Rp5,03 triliun.

Baca juga: Laba CTRA Sentuh Level Tertinggi

Pada paruh pertama 2025, penyumbang kedua terbesar terhadap pendapatan CTRA adalah dari segmen usaha pusat niaga dan komersial, yakni Rp369,75 miliar atau sekitar 6 persen dari total pendapatan.

Di urutan ketiga adalah penjualan apartemen, yaitu sebesar Rp347,30 miliar atau menyumbang sekitar 6 persen.

Seiring peningkatan pendapatan, pada enam bulan pertama 2025, laba bersih CTRA juga terkerek naik bila dibandingkan dengan raihan periode sama 2024.

Per akhir Juni 2025, laba bersih CTRA senilai Rp1,23 triliun, sedangkan pada paruh pertama 2024 masih di psosi Rp1,02 triliun.

Sementara itu, jumlah aset CTRA sebesar Rp47,19 triliun pada akhir Juni 2025, sedangkan pada akhir Desember 2024 tercatat sekitar Rp47,02 triliun.

Sebaliknya, liabilitas CTRA turun dari Rp22,40 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp21,73 triliun per akhir Juni 2025.

Baca juga: Tidak Hanya Alam Sutera, Ciputra Juga Raih Peningkatan Laba

Ekuitas CTRA naik menjadi Rp25,46 triliun pada semester pertama 2025 dibandingkan dengan akhir 2024 yang sekitar Rp24,61 triliun.

 

Optimisme 2025

Memasuki tahun 2025, Perseroan menyongsong dengan optimisme dan strategi pertumbuhan yang semakin terarah.

Walaupun masih ada tantangan dalam ekonomi global, namun kondisi ekonomi Indonesia diprediksi akan terus membaik dengan pertumbuhan ekonomi pada level 5 persen.

“Perseroan juga memproyeksikan bahwa tren pertumbuhan industri properti nasional akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya stabilitas makroekonomi domestik dan kepercayaan investor,” dilansir Annual Report CTRA 2024.

Data dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa sektor properti merupakan salah satu kontributor terbesar dalam struktur investasi nasional.

Optimisme tersebut diperkuat dengan tingginya permintaan, tingkat suku bunga yang cenderung stabil, dan insentif dari Pemerintah terkait kelanjutan program Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Baca juga: Membaca Segmen Harga Rumah Paling Laku Kuartal Kedua 2025

Berdasarkan pencapaian pre-sales tahun 2024 yang kuat, Perseroan menetapkan target sebesar Rp11,0 triliun untuk pre-sales tahun 2025. Strategi Perseroan akan tetap berfokus pada pemanfaatan diversifikasi geografis melalui bisnis model kerja sama operasi yang efektif untuk mengembangkan proyek-proyek di seluruh Indonesia.

Perseroan akan tetap berkonsentrasi pada produk perumahan segmen menengah atas dan segmen di atasnya serta pengguna akhir (end-user) sebagai pendorong utama.

Inisiatif strategis ini akan memperkuat ketahanan Perseroan di tengah kondisi pasar yang terus berkembang. Selanjutnya, pre-sales diharapkan akan mendapatkan manfaat dari kelanjutan insentif PPN DTP.

Untuk itu, Perseroan kembali menerapkan strategi percepatan konstruksi untuk meningkatkan pasokan (supply) yang memenuhi kriteria dan menargetkan pre-sales senilai minimum Rp2,0 triliun dari tambahan unit ini.

Baca juga: Pendapatan CTRA Tumbuh, Ini Kontributor Utamanya

Per akhir Juni 2025, pemegang saham Ciputra Development terdiri atas PT Sang Pelopor sebesar 53,31 persen, Harun Hajadi 0,08 persen, Nanik J Santoso kurang dari 0,01 persen, Tulus Santoso kurang dari 0,01 persen, Sutoto Yakobus kurang dari 0,01 persen, dan masyarakat 46,60 persen.

(*)

Exit mobile version