Landbank.co.id
Beranda Residensial Mengenal Renovasi Wajib Agar Kualitas Rumah Terjaga ala Gravel

Mengenal Renovasi Wajib Agar Kualitas Rumah Terjaga ala Gravel

Salah satu langkah mutlak yang harus dilakukan untuk menjaga kualitas hunian Anda agar tetap nyaman adalah melalui renovasi wajib/foto: gravel

Jakarta, landbank.co.id– Salah satu langkah mutlak yang harus dilakukan untuk menjaga kualitas hunian Anda agar tetap nyaman adalah melalui renovasi wajib.

Renovasi wajib adalah serangkaian pekerjaan perbaikan rumah yang berskala kecil hingga menengah yang harus dilakukan untuk menjaga agar kualitas hunian tetap prima dan nyaman untuk ditinggali.

Lalu, mengapa renovasi wajib harus dilakukan dan apakah hal ini perlu dilakukan secara berkala?

Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra, menjelaskan, setiap komponen dalam bangunan itu ada masa pakainya, makanya rumah perlu peremajaan dan penggantian komponen supaya kondisinya tetap prima.

“Tindakan ini dapat dikategorikan sebagai renovasi skala kecil, karena biasanya waktu pengerjaannya singkat, dan sebaiknya rutin minimal satu tahun sekali. Ini bisa mencegah dari bermacam-macam kerusakan hunian,” kata dia dalam siaran pers yang dilihat landbank.co.id, Rabu, 10 Januari 2024.

Lalu masalah-masalah seperti apa yang sering kali terjadi dan memerlukan renovasi yang dianggap wajib?

Pertama, renovasi yang disebabkan oleh masa pakai yang habis. Contohnya, kusen pintu dan jendela dari material kayu. Kusen kayu cenderung mudah rusak dan keropos jika mencapai masa pakainya.

Oleh karena itu, diperlukan renovasi kecil untuk mengganti kusen tersebut. Masalah serupa juga dapat terjadi pada komponen bangunan lain, seperti lantai yang mengangkat, cat tembok yang mulai mengelupas, dan juga masalah retak rambut pada tembok yang belakangan kerap menjadi omongan.

Baca Juga:  Konstruksi Gedung Kontributor Terbesar Kontrak Baru PTPP, Juli Raup Rp15,68 Triliun

Hal-hal ini sulit dihindari karena disebabkan oleh masa pakai yang habis.

Kedua, renovasi kecil akibat kelalaian penghuni. Sebagai contoh, lantai retak atau pecah karena tertimpa benda keras. Ini bisa sangat berbahaya karena berpotensi menimbulkan cedera jika terinjak.

Contoh lainnya, stop kontak yang sudah longgar hingga terlepas dari tembok juga masalah yang berpotensi konsleting listrik. Tak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan kecelakaan serius dan harus segera diganti oleh ahli yang profesional.

Halaman: 1 2

Iklan