Mega Manunggal Property Lego Saham di Anak Usaha

PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) menjual seluruh saham yang dimilikinya pada entitas anak, yaitu MMP Warehouse Singapore Pte.Ltd/foto: capture mmlp

Hingga akhir 2024, MMLP memiliki empat anak usaha. Selain MMP Warehouse Singapore PTE.Ltd, anak usaha lainnya adalah PT Intirub dengan kepimilikan 99,69 persen.

Lalu, PT Mega Tridaya Properti dengan penguasaan 100 persen dan PT Indo Log Advisory sebesar 70,23 persen.

Bacaan Lainnya

Komposisi pemegang saham MMLP per akhir Maret 2025 mencakup PT Suwarna Arta Mandiri sebesar 49,24 persen, Bridge Leed Limited 17,51 persen, Hungkang Sutedja 0,01 persen, dan masyarakat 33,24 persen.

 

Okupansi Warehouse

Sementara itu, tingkat hunian (okupansi) pergudangan modern (warehouse) di Jabodetabek dinilai dalam kondisi cukup sehat.

Baca juga: Ini Kawasan Industri yang Potensial untuk Relokasi Pabrik China

“Sektor pergudangan modern menunjukkan kinerja sehat pada triwulan keempat 2024, dengan tingkat hunian mencapai 87 persen,” tutur Farazia Basarah, country head and head of Logistics & Industrial JLL dalam keterangan tertulis yang dilihat landbank.co.id, beberapa waktu lalu.

Dia menerangkan, pasokan baru sekitar 125 ribu meter persegi telah ditambahkan melalui penyelesaian lima fasilitas di Bogor, Jakarta, dan Karawang.

“Kami mengamati peningkatan kehadiran perusahaan Tiongkok, menunjukkan minat positif pada pergudangan, pabrik sewa, dan lahan industri,” tutur Farazia Basarah.

Menurut dia, meskipun tarif sewa umumnya stabil akibat persaingan yang meningkat, beberapa proyek dengan spesifikasi di atas standar dan berlokasi strategis mengalami pertumbuhan sewa yang terkendali.

“Permintaan terhadap gudang modern tetap kuat, terutama di area timur Jakarta seperti Bekasi, Cikarang, dan Karawang. Komposisi penyewa semakin beragam, dengan manufaktur terkait kendaraan listrik diproyeksikan masih akan aktif pada 2025,” ujarnya.

JLL menilai, penerapan konsep hijau atau berkelanjutan terus meningkat, merambah berbagai sektor industri properti.

Baca juga: Realisasi Investasi Tahun 2024 Subsektor Properti Rp122,9 Triliun

Tren ini menjadi pendorong nilai dan daya saing di sektor komersial, perumahan, dan industri.

“Kami melihat antusiasme yang meningkat, baik dari penyewa maupun pengembang, dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam proyek-proyek mereka,” kata dia.

(*)

Pos terkait