Jakarta, landbank.co.id – Harapan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah layak huni kian nyata.
Melalui program KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), pemerintah memberikan akses pembiayaan rumah bersubsidi bagi berbagai kalangan, termasuk masyarakat non-fixed income atau berpenghasilan tidak tetap seperti tukang becak, ojek online, nelayan, hingga pedagang kecil.
Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, saat melakukan kunjungan kerja ke Perumahan Griya Bahtera 4, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa, 29 April 2025.
“Program pembiayaan perumahan bersubsidi dengan KPR FLPP mampu memberikan kesempatan bagi masyarakat non-fixed income, seperti Pak Andi yang berprofesi sebagai tukang becak, untuk memiliki rumah subsidi berkualitas,” ujar Maruarar dalam keterangan resmi yang diterima landbank.co.id Rabu, 30 April 2025.
Dalam kunjungannya, Menteri Maruarar menegaskan bahwa inilah momentum baik bagi masyarakat untuk membeli rumah subsidi. Pemerintah tidak hanya menawarkan angsuran tetap jangka panjang, tetapi juga memberikan kemudahan berupa pembebasan biaya BPHTB dan PBG.
Ia juga menyoroti pentingnya mendukung masyarakat non-fixed income agar memiliki akses yang sama dalam mendapatkan hunian. “Kami butuh dukungan dan doa agar lebih banyak ‘Pak Andi’ lainnya bisa merasakan manfaat program ini,” ucapnya.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri PKP didampingi oleh Bupati Batang, Sekjen PKP, dan Komisioner BP Tapera. Ia menyampaikan terima kasih kepada pengembang dan lembaga keuangan yang mendukung program ini, seperti Bank Jateng dan Pak Budi selaku pengembang Griya Bahtera 4.
“Ini adalah bagian dari ekosistem perumahan bersubsidi yang berkualitas. Kehadiran pengembang dan perbankan sangat menentukan keberhasilan program perumahan bagi MBR,” katanya.