Jakarta, landbank.co.id – Sebagian besar bursa Asia menguat pada perdagangan Rabu. 7 Mei 2025 dipimpin oleh pasar saham China yang melonjak usai kabar menggembirakan soal pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Pasar saham China mencatat kenaikan solid menyusul pengumuman resmi mengenai pertemuan antara pejabat tinggi perdagangan dari AS dan China yang akan berlangsung di Swiss minggu ini.
Indeks CSI 300 dan Shanghai Composite masing-masing naik 0,5 persen, sementara Hang Seng Hong Kong menguat 1,5 persen, memimpin bursa regional lainnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman investing.com, Rabu, 7 Mei 2025, pemerintah AS mengonfirmasi bahwa Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer akan bertemu dengan mitra mereka dari China untuk membahas kelanjutan negosiasi dagang yang sempat mandek.
Baca Juga: Ini Alasan Toyota Singapura Beli ADMO Rp2 Triliun
Hal ini membangkitkan harapan bahwa ketegangan tarif yang selama ini membebani ekonomi global bisa segera mereda.
Kenaikan pasar China juga didorong oleh langkah stimulus dari People’s Bank of China, yang memangkas rasio cadangan wajib bank, memberikan ruang likuiditas tambahan bagi sektor perbankan domestik.
Sementara itu, saham India menjadi sorotan menyusul eskalasi konflik dengan Pakistan. Meski ketegangan meningkat, Gift Nifty 50 Futures tercatat naik 0,5 persen pada perdagangan pagi, mengindikasikan pembukaan yang positif untuk indeks utama India.
Konflik dipicu oleh serangan militer India terhadap perkemahan yang dituduh sebagai basis teroris di wilayah Pakistan.
Baca Juga: Begini Isi Dokumen Kerja Sama Indonesia dengan Qatar Airways
Islamabad mengklaim telah membalas serangan tersebut, termasuk menembak jatuh lima pesawat militer India. Perkembangan ini menandai peningkatan konflik paling serius antara kedua negara dalam lebih dari dua dekade, sehingga memicu kekhawatiran investor akan stabilitas kawasan.
Wall Street Lesu, Fokus Tertuju pada The Fed
Sentimen pasar Asia sebagian masih tertekan oleh penurunan Wall Street semalam. Indeks utama AS ditutup melemah setelah Presiden Donald Trump menyatakan bahwa ia tidak terburu-buru menandatangani kesepakatan dagang apa pun.
Namun, S&P 500 Futures naik 0,6 persen dalam perdagangan Asia, setelah kabar positif dari front perdagangan AS-China.
Investor juga bersikap hati-hati menjelang pengumuman hasil pertemuan Federal Reserve AS pada Rabu malam waktu setempat.
Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan, dengan prospek perubahan kebijakan moneter yang minim dalam jangka pendek.
Pasar Regional Variatif, Australia dan Korea Selatan Menguat
Secara umum, indeks utama Asia menunjukkan pergerakan positif. ASX 200 Australia naik 0,2 persen, KOSPI Korea Selatan menguat 0,4%, Nikkei 225 Jepang menguat 0,3%, dan TOPIX naik 0,4 persen.
Namun, tidak semua bursa mencatatkan kinerja positif. Indeks Straits Times Singapura turun 0,2 persen, terutama ditekan oleh kinerja lemah saham United Overseas Bank (UOB) setelah laporan keuangan kuartalan di bawah ekspektasi.
(*)