Jakarta, landbank.co.id– Penjualan apartemen PT Megapolitan Development Tbk (EMDE) melonjak sekitar 400 persen sepanjang kuartal pertama 2025 dibandingkan periode sama 2024.
Laporan keuangan PT Megapolitan Development Tbk memerlihatkan, per akhir Maret 2025, emiten berkode saham EMDE ini membungkus penjualan apartemen Rp20,48 miliar.
Sebaliknya, dalam rentang tiga bulan pertama 2024, penjualan apartemen PT Megapolitan Development Tbk masih berada di angka Rp4,49 miliar.
Untuk periode Januari-Maret 2025, kontribusi penjualan hunian vertikal itu merupakan yang terbesar terhadap total pendapatan EMDE yang menyentuh Rp50,19 miliar.
Sumbangan penjualan apartemen terhadap total pendapatan EMDE setara dengan sekitar 41 persen pada rentang kuartal pertama 2025.
Penyumbang pendapatan lainnya adalah pendapatan sewa. Lini ini menjadi kontributor kedua terbesar terhadap total pendapatan EMDE triwulan I/2025.
Baca juga: Megapolitan Development Melihat Sinyal Pemulihan
Masih mengutip laporan keuangan Perseroan, pendapatan sewa menyetor pemasukan sebesar Rp14,62 miliar atau setara sekitar 30 persen terhadap total pendapatan.
Penjualan rumah menjadi penyumbang ketiga terbesar, yakni senilai Rp9,26 miliar, sedangkan penjualan tanah memberi pemasukan Rp5,80 miliar.
Secara keseluruhan, penjualan EMDE dalam tiga bulan pertama 2025 tumbuh sekitar 14 persen dibandingkan periode sama 2024, yakni dari Rp43,59 miliar menjadi Rp50,19 miliar.
Peningkatan penjualan ikut mewarnai upaya Megapolitan Development dalam membalikkan keadaan dari merugi jadi mengantongi laba bersih.
Per akhir Maret 2024, EMDE rugi Rp7,88 miliar, namun pada triwulan pertama 2025 berbalik, yakni mengantongi laba bersih Rp1,11 miliar.
Laporan keuangan Perseroan memerlihatkan, jumlah aset EMDE sebesar Rp3,46 triliun pada akhir Maret 2025, turun dibandingkan per akhir 2024 yang senilai Rp3,74 triliun.
Baca juga: Giliran Colliers Angkat Suara Soal Apartemen Jakarta
EMDE membukukan penurunan liabilitas dalam periode tiga bulan pertama 2025, yakni menjadi Rp1,25 triliun, sedangkan akhir 2024 masih di level Rp1,86 triliun.
Ekuitas EMDE terlihat meningkat. Per akhir Desember 2024 di angka Rp1,87 triliun, kini, per akhir Maret 2025 sebesar Rp2,20 triliun.
Pemulihan Properti
Sementara itu, Megapolitan Development melihat sinyal kuat pemilihan sektor properti pada 2025.
“Meskipun sektor properti sepanjang 2024 masih menunjukkan kelesuan akibat dinamika politik dan penurunan daya beli masyarakat, kami melihat adanya sinyal pemulihan yang semakin kuat untuk tahun 2025,” urai manajemen PT Megapolitan Development Tbk dalam Laporan Tahunan & Keberlanjutan 2024 dikutip Selasa, 29 April 2025.
Manajemen EMDE mengaku bahwa optimisme ini didorong oleh beberapa faktor seperti adanya fokus strategis nasional Pemerintah Indonesia yang menetapkan target ambisius pertumbuhan ekonomi menuju 7 persen hingga 8 persen dalam rangka mencapai visi Indonesia Emas 2045 yang diharapkan akan mampu membawa angin segar bagi kondisi perekonomian Indonesia.
Selain itu, kata manajemen EMDE, pihaknya juga optimistis akan proyeksi siklus properti nasional yang mulai bangkit setelah periode stagnasi cukup panjang.
Hal ini seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi jangka panjang dan kebutuhan akan hunian.
Hal ini juga didukung oleh upaya Pemerintah Indonesia terhadap sektor properti seperti adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) atas pembelian properti dan suku bunga yang relatif stabil. Hal ini diharapkan akan menjadi katalis pemulihan pasar.
“Dari sisi internal, Perseroan telah menyiapkan proyek proyek baru yang akan diluncurkan tahun 2025,” urai manajemen EMDE.
Inisiatif ini juga diyakini akan mampu meningkatkan daya saing serta memperkuat kinerja keuangan Perseroan secara berkelanjutan.
Selanjutnya, sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang, Perseroan secara aktif mencari prospek untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak ketiga, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Baca juga: EMDE Raih Penjualan Tanah Rp1,23 Triliun
Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan skala pengembangan proyek yang potensial serta memperkuat eksistensi Perseroan di kawasan dengan potensi pasar yang masih sangat besar.
“Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memperluas portofolio proyek, tetapi juga meningkatkan daya tarik dan nilai tambah produk properti yang ditawarkan,” kata manajemen EMDE.
Pada 2024, di tengah berbagai tantangan, EMDE tetap berhasil membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 775,84 persen menjadi Rp1,35 triliun, dengan laba tahun berjalan mencapai Rp522,71 miliar.
(*)