Jakarta, landbank.co.id– Jakarta tidak mencatat pembukaan apartemen sewa baru pada kuartal IV/2024, menandakan jeda dalam penambahan pasokan baru dibandingkan periode sebelumnya.
Pada 2024, jumlah apartemen sewa di Jakarta telah mencapai 10.444 unit atau tumbuh 3,9 persen dibandingkan setahun sebelumnya.
Menurut Martin Samuel Hutapea, associate director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia (Leads Property), berdasarkan tipe, unit dengan satu kamar tidur mendominasi pasar, mencakup lebih dari 50 persen dari total tambahan unit yang tersedia.
Arus kedatangan ekspatriat ke Jakarta masih menjadi pendorong utama permintaan apartemen sewa, terutama bagi kalangan professional single yang datang tanpa keluarga.
Baca juga: Tiga Kawasan Paling Banyak Diguyur Apartemen Baru
Bagi kelompok ini, apartemen sewa diminati karena menawarkan kenyamanan serta akses mudah ke pusat bisnis (central business district/CBD) serta gedung perkantoran, menjadikannya pilihan yang ideal bagi ekspatriat.
Permintaan apartemen sewa melonjak cukup signifikan selama musim liburan Natal dan Tahun baru, didorong oleh keluarga yang mencari alternatif akomodasi untuk berlibur.
“Tren ini menunjukkan fleksibilitas apartemen sewa dalam memenuhi kebutuhan pelancong bisnis maupun wisata,” papar Martin dikutip Rabu, 12 Februari 2025.
Baca juga: Corporate Real Estate Butuh Adopsi Teknologi
Tingkat hunian di sektor ini juga terus menunjukkan tren positif secara perlahan, mencapai 64,8 persen pada akhir kuartal IV/2024, atau naik sekitar 0,76 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Meski telah kembali ke level pra-pandemi pada 2019, angka tersebut masih belum menyamai tingkat hunian pada periode 2016-2019 yang mencapai sekitar 71 persen.
Pada kuartal IV/2024, rata-rata tarif sewa apartemen tercatat sebesar US$20,45 per meter persegi per bulan, stabil dibandingkan kuartal sebelumnya.
Apartemen servis, yang menawarkan fasilitas dan layanan tambahan, memiliki tarif lebih tinggi, yakni US$23,04 per meter persegi per bulan.
Baca juga: Tambah Ruang Tanpa Perluas Bangunan, Simak Klaster Walden
Sementara itu, tarif sewa apartemen non-servis tercatat sebesar US$13,02 per meter persegi per bulan.
“Secara keseluruhan, harga sewa di kedua segmen ini cenderung stabil,” kata Martin.
Leads Porperty memerkirakan, pasar apartemen sewa mengalami lanjokan pasokan sewa dalam beberapa tahun ke depan.
Setidaknya 571 unit baru diproyeksikan diluncurkan hingga setahun mendatang. Namun, adanya peningkatan suplai ini berpotensi memberikan tekanan terhadap tingkat hunian.
Baca juga: Eastparc Hotel Raih Pendapatan Rp102,92 Miliar
Sekitar 42 persen dari pasokan baru ini diperkirakan berada di kawasan CBD, sementara sisanya berada di kawasan OCBD, khususnya di Menteng dan Kemang.
Di sisi lain, kondominium strata-title menjadi opsi menarik bagi operator hotel/apartemen servis untuk ekspansi portofolio mereka dengan memanfaaatkan stok unit yang belum terjual.
(*)