Jakarta, landbank.co.id– PT Pakuwon Jati Tbk membukukan peningkatan pendapatan sekitar 3 persen pada paruh pertama 2025 disandingkan dengan periode yang sama 2024.
Per akhir Juni 2025, pendapatan PT Pakuwon Jati Tbk tercatat senilai Rp3,37 triliun, sedangkan pada periode sama 2024, emiten berkode saham PWON ini membungkus pendapatan Rp3,26 triliun.
Peningkatan pendapatan PT Pakuwon Jati Tbk itu dimotori oleh menggeliatnya lini pendapatan sewa ruangan dari Rp996,08 miliar menjadi Rp1,11 triliun pada akhir Juni 2025.
Pendapatan sewa ruangan menyumbang sekitar 33 persen terhadap total pendapatan PWON sepanjang Januari-Juni 2025.
Kontributor kedua terbesar pendapatan Pakuwon pada semester pertama 2025 datang dari lini bisnis hotel yang mengantongi sebesar Rp581,50 miliar atau sekitar 15 persen.
Pada semester pertama 2024, sumbangan bisnis hotel sekitar 17 persen dengan torehan sebanyak Rp569,46 miliar.
Baca juga: Pendapatan Mal Pakuwon Terus Melenggang, Tumbuh 9 Persen
Seiring peningkatan pendapatan, Pakuwon Jati membungkus kenaikan laba bersih sekitar 34 persen pada paruh pertama 2025.
Mengutip laporan keuangan Perseroan, pada semester pertama 2025, laba bersih PWON sebesar Rp1,13 triliun, sedangkan pada paruh pertama 2024 sekitar Rp846,33 miliar.
Bisnis Hotel
Hingga akhir 2024, Pakuwon memiliki sembilan hotel dengan total kapasitas 2.273 kamar. Hotel tersebut mencakup dua hotel di Jakarta, yakni Somerset Berlain dan Sheraton Grand Jakarta.
Lalu, lima hotel di Surabaya yang terdiri atas Sheraton Surabaya, Four Points Tunjungan City, Four Points Pakuwon Indah, The Westin, dan Ascott Waterplace.
Baca juga: Dalam Proyek Mixe Use Rp17,35 Triliun Terselip Delapan Hotel Pakuwon
Selain itu, ada dua hotel lainnya, yakni Marriot Yogyakarta (DI Yogyakarta) dan Four Point Bali, Kuta (Bali).
Hotel di Bali merupakan anggota terkini di dalam kelompok Pakuwon. Emiten properti ini seakan tak henti menambah barisan hotelnya.
Di luar sembilan hotel yang telah dimiliki, Pakuwon juga tengah membangun hotel di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pembangunan ini merupakan bagian dari mixed-use punya Pakuwon di IKN nanti dan akan dilakukan bersamaan dengan tahapan pembangunan IKN yang sedang berlangsung,” jelas Direktur Utama PT Pakuwon Jati Tbk Alexander Stefanus Ridwan Suhendra dilansir ikn.go.id, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan bahwa pembangunan tahap pertama dimulai dengan pembangunan hotel Four Points, kemudian diikuti oleh pembangunan Westin dan Tribute Portfolio.
Di bagian lain, peluru Pakuwon dalam melakoni bisnis pusat perbelanjaan cukup komplet. Hingga akhir 2024, Pakuwon memiliki 11 mal dengan luas net lease area (NLA) 830.000 meter persegi (m2).
Terkini, Pakuwon Jati mulai mengoperasikan Pakuwon Mall Bekasi, Bekasi, Jawa Barat mulai 22 November 2024.
Mal ini merupakan bagian dari superblok ke-6 Pakuwon yang berdiri di atas lahan seluas 3,6 hektare.
Baca juga: Penjualan Hunian Pakuwon Terus Bertumbuh
Luas mal Pakuwon akan bertambah kalau sejumlah proyek yang tengah dibangun telah rampung seluruhnya.
Kini, luas mal PWON yang dalam proses pembangunan, baik itu ekspansi dari proyek yang ada maupun proyek baru mencapai seluas 267.000 m2.
Sementara itu, jumlah aset Pakuwon Jati per akhir Juni 2025 tercatat meningkat disandingkan dengan akhir 2024, yakni dari Rp35,37 triliun menjadi Rp35,56 triliun.
Sebaliknya, ekuitas PWON turun menjadi Rp10,07 triliun pada paruh pertama 2025 dibandingkan per akhir 2024 yang sebesar Rp10,62 triliun.
Baca juga: Berbekal Sembilan Hotel, Pakuwon Raup Rp1,3 Triliun
Ekuitas PWON per akhir Juni 2025 naik menjadi Rp25,48 triliun dari semula Rp24,74 triliun per akhir Desember 2024.
Di sisi lain, pemegang saham Pakuwon Jati per akhir Juni 2025 terdiri atas PT Pakuwon Arthaniaga sebesar 68,68 persen, Alexander Tedja 0,02 persen, Wong Boon Siew Ivy 0,00 persen, Richard Adisastra 0,00 persen, dan masyarakat 31,30 persen.
(*)