Laba Bersih Pakuwon Jati Lampaui Rp1 Triliun

Selain membukukan peningkatan pendapatan, Pakuwon Jati juga meraih kenaikan laba bersih pada paruh pertama 2025 dibandingkan periode sama 2024/foto: capture pwon

Di luar sembilan hotel yang telah dimiliki, Pakuwon juga tengah membangun hotel di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Pembangunan ini merupakan bagian dari mixed-use punya Pakuwon di IKN nanti dan akan dilakukan bersamaan dengan tahapan pembangunan IKN yang sedang berlangsung,” jelas Direktur Utama PT Pakuwon Jati Tbk Alexander Stefanus Ridwan Suhendra dilansir ikn.go.id, beberapa waktu lalu.

Bacaan Lainnya

Dia menjelaskan bahwa pembangunan tahap pertama dimulai dengan pembangunan hotel Four Points, kemudian diikuti oleh pembangunan Westin dan Tribute Portfolio.

Di bagian lain, peluru Pakuwon dalam melakoni bisnis pusat perbelanjaan cukup komplet. Hingga akhir 2024,  Pakuwon memiliki 11 mal dengan luas net lease area (NLA) 830.000 meter persegi (m2).

Terkini, Pakuwon Jati mulai mengoperasikan Pakuwon Mall Bekasi, Bekasi, Jawa Barat mulai 22 November 2024.

Mal ini merupakan bagian dari superblok ke-6 Pakuwon yang berdiri di atas lahan seluas 3,6 hektare.

Baca juga: Penjualan Hunian Pakuwon Terus Bertumbuh

Luas mal Pakuwon akan bertambah kalau sejumlah proyek yang tengah dibangun telah rampung seluruhnya.

Kini, luas mal PWON yang dalam proses pembangunan, baik itu ekspansi dari proyek yang ada maupun proyek baru mencapai seluas 267.000 m2.

Sementara itu, jumlah aset Pakuwon Jati per akhir Juni 2025 tercatat meningkat disandingkan dengan akhir 2024, yakni dari Rp35,37 triliun menjadi Rp35,56 triliun.

Sebaliknya, ekuitas PWON turun menjadi Rp10,07 triliun pada paruh pertama 2025 dibandingkan per akhir 2024 yang sebesar Rp10,62 triliun.

Baca juga: Berbekal Sembilan Hotel, Pakuwon Raup Rp1,3 Triliun

Ekuitas PWON per akhir Juni 2025 naik menjadi Rp25,48 triliun dari semula Rp24,74 triliun per akhir Desember 2024.

Di sisi lain, pemegang saham Pakuwon Jati per akhir Juni 2025 terdiri atas PT Pakuwon Arthaniaga sebesar 68,68 persen, Alexander Tedja 0,02 persen, Wong Boon Siew Ivy 0,00 persen, Richard Adisastra 0,00 persen, dan masyarakat 31,30 persen.

(*)

Pos terkait