Kegiatan promosi pariwisata di luar negeri juga dilakukan Kemenpar untuk memperkuat posisi kepariwisataan Indonesia.
Pada 28 April hingga 1 Mei 2025, Indonesia turut berpartisipasi dalam Arabian Travel Market (ATM) Dubai untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan di pasar Timur Tengah. Keikutsertaan Indonesia dalam ajang ini berhasil membukukan potensi devisa sebesar Rp1,42 triliun, yang menunjukkan peningkatan sebesar 6,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pentingnya Kolaborasi
Sebagai Kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga dan Mitra Strategis. Kemenpar juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Koperasi tentang pengembangan koperasi merah putih untuk mendukung sektor pariwisata berbasis masyarakat di desa wisata.
Pilot project Koperasi Merah Putih akan dilakukan di 17 desa wisata, dengan intensi perluasan ke 291 desa wisata yang mendapatkan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), desa wisata lokasi Kampanye Sadar Wisata, dan desa wisata inspiratif.
Baca juga: Nyaris 14 Juta Wisman Sambangi Indonesia
Ke depannya, diharapkan inisiatif ini dapat menjangkau lebih dari 6.100 desa wisata di seluruh Indonesia, selaras dengan harapan terbentuknya 80.000 Koperasi Merah Putih sebagai tulang punggung ekonomi berbasis komunitas. Dengan kerja sama lintas sektor, Kemenpar memastikan program-program dapat berjalan efektif, dari pengembangan desa wisata hingga program promosi pariwisata yang lebih inklusif.
Menpar Widiyanti menyampaikan pentingnya kolaborasi dan sinergi lintas sektor dalam pembangunan pariwisata Indonesia agar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Sebagai penutup, saya ingin mengingatkan kita semua bahwa kolaborasi yang erat, sinergi lintas sektor, dan komitmen bersama sangat diperlukan untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan memberikan dampak positif bagi Masyarakat,” kata dia dikutip Kamis, 29 Mei 2025.
Dia menegaskan, pihaknya akan terus melangkah dengan semangat keberlanjutan, inklusivitas, dan daya saing global, seraya memastikan bahwa pertumbuhan pariwisata berjalan seiring dengan pelestarian budaya dan lingkungan.
(*)