Site icon Landbank.co.id

KPR FLPP Jabodetabek Melonjak 52 Persen, Sentuh Rp2 Triliun

Semester pertama 2025, kawasan Jabodetabek mendapat kucuran KPR FLPP senilai Rp2,01 triliun untuk sebanyak 15 ribuan rumah subsidi/foto: tapera.go.id

Jakarta, landbank.co.id– Sepanjang semester pertama 2025, kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) mendapat kucuran kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) senilai Rp2,01 triliun.

Nilai KPR FLPP Januari-Juni 2025 Jabodetabek itu melonjak sekitar 52 persen bila disandingkan dengan periode sama 2024 yang senilai Rp1,32 triliun.

Dari sisi unit yang diguyur KPR FLPP, per akhir Juni 2025 juga terlihat melejit sekitar 50 persen, yakni dari 10.010 rumah subsidi menjadi 15.043 unit.

Mengutip data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), per akhir Juni 2025, KPR FLPP di Jabodetabek melibatkan 338 pengembang properti.

Rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang mendapat kucuran KPR FLPP itu tersebar di 467 perumahan.

Per akhir Juni 2025, dari delapan kabupaten dan kota di Jabodetabek, tercatat hanya tiga kota yang mencicipi pembiayaan rumah subsidi ini.

Baca juga: KPR FLPP Semester Pertama 2025, Kabupaten Bekasi Tertinggi

Mereka mencakup Kabupaten Bekasi (Jawa Barat), Kabupaten Bogor (Jawa Barat), dan Kabupaten Tangerang (Banten).

Porsi terbesar penyerapan KPR FLPP semester pertama 2025 di Jabodetabek disumbang oleh Kabupaten Bekasi, yakni 44,32 persen. (daftar lengkap lihat halaman 2)

Kabupaten Bekasi tidak hanya menempati posisi teratas di Jabodetabek, tapi juga ada di puncak daftar kabupaten dan kota penyerap KPR FLPP semester pertama 2025 secara nasional.

Dari 384 kabupaten dan kota di 33 provinsi yang menyerap KPR FLPP Januari-Juni 2025, Kabupaten Bekasi menyumbang sekitar 5,51 persen dari total unit yang dibiayai KPR FLPP.

Mayoritas KPR FLPP di Kabupaten Bekasi pada semester pertama 2025 diserap oleh kalangan milenial, yakni mereka yang berusia di bawah 40 tahun, yakni 92,95 persen.

Sisanya, yaitu 7,05 persen mereka dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berusia di atas 40 tahun.

Baca juga: Pengembang Rumah Subsidi di Kabupaten Bogor Bertambah

Lima kota lainnya di Jabodetabek, masih mengutip data BP Tapera, tidak menyerap KPR FLPP, yakni Kota Bekasi (Jawa Barat), Kota Depok (Jawa Barat), Kota Bogor (Jawa Barat), Kota Tangerang Selatan (Banten), Kota Tangerang (Banten), dan Jakarta.

Dalam periode enam bulan pertama 2025, penyaluran KPR FLPP di kawasan Jabodetabek melibatkan 10 bank, termasuk dua unit usaha syariah (UUS).

Mereka adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), Unit Usaha Syariah BTN (BTN Syariah), Bank DKI, BJB, PT BJB Syariah, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, UUS Bank DKI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan Mega Syariah.

Dari delapan bank itu, BTN konvesional menjadi penguasa KPR FLPP di kawasan Jabodetabek, yakni senilai Rp1,67 triliun setara untuk 12.499 unit.

Artinya, BTN konvensional menguasai 83,10 persen dari sisi nilai, sedangkan dari sisi unit pangsa pasarnya 83,09 persen.

Secara nasional, per akhir Juni 2025, Jabodetabek menyumbang 12,43 persen dari total unit yang diguyur KPR FLPP, sedangkan dari sisi nilai porsinya 13,40 persen.

KPR FLPP merupakan instrument yang dikeluarkan pemerintah untuk membantu kalangan MBR memilik rumah layak huni.

Baca juga: Nilai Penjualan Rumah di Jabodetabek Banten Rp9,18 Triliun

Saat ini, batasan penghasilan MBR di kawasan Jabodetabek adalah sebesar Rp12 juta per bulan untuk tidak kawin, sedangkan untuk yang kawin sebesar Rp14 juta per bulan.

 

Penyaluran KPR FLPP semester pertama 2025 di Jabodetabek

1). Kabupaten Bekasi:

6.667 unit (44,32 persen)

Rp894.464.709.750

Baca juga: BTN Kuasai KPR FLPP Kabupaten Bekasi

2). Kabupaten Bogor:

4.566 unit (30,35 persen)

Rp611.045.229.120

 

3). Kabupaten Tangerang:

3.810 unit (25,33 persen)

Rp506.840.096.250

 

Sumber: BP Tapera, diolah landbank.co.id

 

(*)

Exit mobile version