Site icon Landbank.co.id

Klaster Pertama Summarecon Crown Ludes, SMRA Tambah Pilihan Pembiayaan Kepada Konsumen

PT Summarecon Agung Tbk menyatakan bahwa klaster pertama di proyek skala kota (towhship) Summarecon Crown, Bekasi, Jawa Barat ludes diserap pasar/dok btn

Jakarta, landbank.co.id- PT Summarecon Agung Tbk menyatakan bahwa klaster pertama di proyek skala kota (towhship) Summarecon Crown, Bekasi, Jawa Barat ludes diserap pasar.

Menurut Executive Director PT Summarecon Agung Tbk Albert Luhur, saat ini di Summarecon Crown Gading sudah dipasarkan dua klaster sejak Oktober 2022.

Albert Luhur mengatakan, klaster pertama sudah sold out sebanyak hampir 400 unit dengan harga rumah mulai dari Rp 1 miliaran.

Kepada konsumen, jelasnya, kini diberi tambahan pilihan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk membeli hunian besutan emiten berkode saham SMRA itu.

Terkait hal tersebut, SMRA menggandeng PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Kerja sama diawali dengan Penandatanganan Kerja Sama KPR BTN dengan PT Summarecon Tbk di Marketing Gallery Summarecon Crown Gading, Bekasi, Kamis (27/03/2023).

Albert menuturkan, sinergi dengan BTN merupakan langkah bisnis yang harus dilakukan karena akan memberikan pilihan pembiayaan pada konsumen. Selain itu, kata dia, BTN memberikan penawaran yang menarik, selain suku bunga menarik juga ada memberikan kecepatan pelayanan KPR.

“Sinergi pembiayaan KPR dengan BTN ini tentunya akan memberikan pilihan pada konsumen. Konsumen adalah pembeli dan tentunya mereka akan memilih yang terbaik, dan BTN dalam kerja sama ini akan memberikan pelayanan baru yang maksimal, dan sekali lagi ujungnya konsumen yang akan diuntungkan,” ujar Albert dalam siaran pers yang dilihat landbank.co.id, Sabtu, 29 Juli 2023.

Harga saham SMRA, Jumat, 28 Juli 2023/rti

Sementara itu, BTN menyatakan, kerja sama dengan Summarecon untuk memperluas penyaluran KPR segmen menengah atas.

Mochamad Yut Penta Senior Vice President (SVP) Non-Subsidized Mortgage and Personal Lending Division PT Bank Tabungan Negara Tbk, mengatakan, selama ini BTN dikenal secara tradisional sudah menguasai segmen menegah bawah, maka kita berstrategi dan juga fokus di segmen menengah atas.

“Bukan berarti kita meninggalkan segmen menegah bawah yang sudah kita kuasai, tapi kita ingin memperluas pasar dengan mengembangkan new business area,” kata Mochamad Yut Penta.

Sementara itu, harga saham SMRA ditutup melemah 25 point atau 3,76% ke level 640 pada penutup perdangan Jumat, 28 Juli 2023 sore. SMRA diperdagangkan sebanyak 3.538 kali senilai Rp26,48 miliar.

(*)

Exit mobile version