Jakarta, landbank.co.id– Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dapat dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat terkait produk properti.
Edukasi dengan memanfaatkan teknologi juga dinilai dapat menjangkau masyarakat secara luas, termasuk kalangan Gen Z.
Salah satu pengembang properti yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk instrument edukasi tentang properti adalah Central Group.
“Edukasi merupakan salah satu program kami di bidang tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL). Seiring dengan kemajuan teknologi digital, edukasi ini akan disampaikan menggunakan AI dan data besar (bigdata) untuk menjangkau gen Z dan milenial,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Central Group Princip Muljadi dilansir Antara.
Baca juga: Kawan Lama Group Pertebal Barisan Living World
Sebelumnya, Central Group dan IBlooming menjalin kesepakatan untuk memberikan edukasi nonformal memanfaatkan layanan AI.
Dengan layanan ini, edukasi bisa disampaikan dengan beragam bahasa, sehingga memudahkan masyarakat di luar negeri memahami bisnis properti terutama yang dibangun di Indonesia.
Menurut dia, sebagai pemateri di dalam layanan ini dihadirkan pakar properti di Tanah Air seperti Iwan Sunito, Agung Wirajaya, Dance Aquarianto, Andy K. Natanael , Subkhan, dan Thomas Go yang siap untuk berbagi pengalaman sukses mengembangkan properti di Tanah Air.
Baca juga: Mendulang Cuan Pakai Kecerdasan Buatan
Princip mengatakan, banyak dari pemodal di luar negeri yang ingin berinvestasi di Indonesia, termasuk di bidang properti sehingga mereka bisa belajar dengan ahlinya langsung untuk memahami kondisi pasar sesungguhnya.
Dia mencontohkan, masyarakat dari negara tetangga Singapura ingin memahami bisnis properti di Indonesia termasuk mengetahui bagaimana pengembang dan manajemen properti yang baik.
Lebih jauh, Global Executive Committee iBlooming, Floren Kasih mengatakan, AI yang dikembangkannya mampu menjembatani pakar properti di Indonesia dengan pelaku di luar negeri tanpa kendala bahasa termasuk bahasa Tiongkok dan bahasa lainnya di dunia.
Begitu sebaliknya pelaku di Indonesia juga dapat memahami edukasi yang diberikan kepada tokoh-tokoh di luar negeri diberbagai bidang tanpa terkendala bahasa. Semua materi akan disampaikan dalam berbagai bahasa yang diinginkan secara presisi.
Termasuk, gerak bibir dari pemberi materi dapat disesuaikan dengan bahasa yang disampaikan.
Dia mengatakan edukasi non formal yang disampaikan melalui iBlooming bertujuan untuk meningkatkan keahlian baik di bidang teknis (hard skill) dan nonteknis seperti kreativitas (soft skill) sesuai dengan peminatan.
Baca juga: Viral di TikTok! Begini Cara Membuat Video Kungfu Menggunakan AI
Floren juga menjelaskan apabila berkeinginan sumber daya manusia (SDM) bisa berkelas dunia maka penting untuk membukakan akses lebih luas terhadap sumber-sumber pengetahuan di dunia.
“Mendengarkan pelajaran dan pengalaman yang disampaikan ahli-ahli berkelas dunia tanpa barrier (ganjalan) bahasa,” kata dia dikutip Minggu, 23 Februari 2025.
Floren juga menjelaskan AI yang dipakainya dapat membaca profil penggunanya sehingga dapat mengetahui apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuannya.
(*)