Jakarta, landbank.co.id- Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman atau Kementerian PKP menyatakan bahwa backlog perumahan di Jawa Barat menyentuh 2,07 juta rumah tangga.
Merujuk data backlog perumahan itu dapat diartikan bahwa Provinsi Jawa Barat membutuhkan sekitar 2,07 juta rumah.
Data backlog perumahan yang dilontarkan oleh Kementerian PKP itu merujuk kepada hasil Susenas tahun 2023.
Jawa Barat menjadi provinsi yang jumlah backlog perumahannya terbesar di Indonesia.
Secara nasional, jumlah backlog perumahan mencapai sekitar 9,9 juta rumah tangga.
Di sisi lain, mengutip data Badan Pusat Statistik Jawa Barat, pada 2023, terdapat 13,27 juta rumah tangga di provinsi itu.
Baca juga: Jawa Barat akan Dapat Kucuran 23 Ribu Rumah Subsidi
Dari jumlah tersebut mayoritas tinggal di Kabupaten Bogor, yakni sebanyak 1,40 juta rumah tangga.
Kota dan kabupaten berpenduduk terbanyak kedua di Jawa Barat adalah Kabupaten Bandung sebanyak 966.456 rumah tangga.
Di urutan ketiga terbanyak adalah Kabupaten Bekasi, yakni 881.763 rumah tangga, sedangkan Kabupaten Sukabumi di posisi keempat sebanyak 765.722 rumah tangga.
Posisi kelima dengan jumlah terbesar adalah Kabupaten Cianjur, yakni sebanyak 697.418 rumah tangga.
Di sisi lain, pada 2023, Jawa Barat yang memiliki luas 35.378 kilometer persegi (km2) dihuni oleh sekitar 49,86 juta jiwa.
Kucuran FLPP
Sementara itu, Provinsi Jawa Barat akan mendapat kucuran 23 ribu rumah subsidi lewat skema kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) tahun 2025.