Jakarta Punya 259.900 Unit Kondominium, 17 Persen Belum Terjual

Konsultan properti PT Leads Property Services Indonesia (Leads Property) mencatat ada 259.000 unit apartemen atau kondominium di Jakarta hingga kuartal kedua 2025/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Konsultan properti PT Leads Property Services Indonesia (Leads Property) mencatat ada 259.000 unit apartemen atau kondominium di Jakarta hingga kuartal kedua 2025.

“Selama kuartal kedua 2025, tidak ada proyek kondominium baru yang diluncurkan di Jakarta. Kondisi ini menghasilkan pasokan kumulatif yang stabil sebesar 259.900 unit,” jelas Martin Samuel Hutapea, associate director Research & Consultancy Leads Property dalam risetnya dikutip Jumat, 1 Agustus 2025.

Bacaan Lainnya

Dia menerangkan, tren ini tampaknya didorong oleh ketidakpastian di sektor tersebut yang membuat pengembang lebih berhati-hati dalam meluncurkan proyek kondominium baru karena permintaan di pasar ini tetap rendah dan stok yang belum terjual tetap tinggi.

Permintaan kumulatif meningkat sebesar 0,07 persen quarter on quarter (QoQ), mencapai total 215.407 unit, dengan 158 unit terjual selama periode tersebut,” urai Martin.

Menurut Martin, unit-unit yang siap huni tampaknya telah menarik beberapa pembeli. Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, permintaan tahunan menunjukkan tren penurunan yang kecil, meskipun penurunannya tidak signifikan.

Dia menegaskan, kinerja penjualan apartemen semakin terhambat oleh persaingan yang ketat dari perumahan tapak di wilayah Bodetabek, di samping melemahnya daya beli di tengah kondisi ekonomi saat ini.

Baca juga: Peta Kondominium Jakarta dalam Radar Leads Property

“Meskipun terjadi perlambatan permintaan, tingkat penjualan relatif stabil karena sektor ini mencatat pertumbuhan moderat sebesar 0,1 poin persentase QoQ, mencapai 82,9 persen,” kata Martin.

Peningkatan kecil ini juga disebabkan oleh tidak adanya peluncuran proyek baru selama kuartal tersebut.

Martin menerangkan, dengan kondisi ekonomi yang stagnan dan tidak adanya insentif signifikan yang diberikan untuk merangsang penjualan, situasi ini diperkirakan terus membebani pasar kondominium Jakarta hingga akhir tahun ini.

“Khususnya, tingkat penjualan diperkirakan akan merangkak perlahan selama tidak adanya proyek baru hingga akhir tahun ini,” terang dia.

Di sisi lain, harga penjualan apartemen di kawasan pusat bisnis (central business district/CBD) Jakarta mencatat pertumbuhan triwulanan yang moderat sebesar 0,4 persen, didorong oleh segmen mewah.

Harga di area utama Jakarta tetap stabil, masing-masing tercatat Rp57,9 juta per meter persegi dan Rp47,6 juta per meter persegi.

Baca juga: Leads Property: Ada 10.444 Apartemen Sewa di Jakarta

Secara keseluruhan, harga penjualan di Jakarta tetap stabil, terutama karena permintaan yang lemah, yang mendorong pengembang untuk mempertahankan tingkat harga dalam upaya menarik pembeli.

“Namun, beberapa proyek mengalami sedikit kenaikan harga, terutama yang mendekati tahap topping-off dan serah terima,” papar dia.

Pos terkait