Jakarta, landbank.co.id– Investasi di sektor properti masih terus bergulir. Sepanjang Januari-Juni 2025, arus dana yang masuk sekitar Rp75 triliun.
“Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor lokal dan internasional di sektor properti,” kata Herully Suherman, senior director Capital Markets JLL dikutip Rabu, 27 Agustus 2025.
Dia menambahkan, di sektor properti, para investor masih fokus pada properti industri dan pergudangan, pusat data, perumahan, perkantoran, dan perhotelan.
“Kami juga mencatat adanya peningkatan minat terhadap infrastruktur, logistik, energi terbarukan, dan kerjasama pengembangan lahan,” tutur Herully.
Selain kawasan Jabodetabek, tambah dia, investor mulai memperhatikan peluang di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk pengembangan industri dan pergudangan.
Di tengah ketidakpastian ekonomi, para pelaku pasar cenderung mengambil sikap lebih berhati-hati atau ‘wait and see’.
Baca juga: Realisasi Investasi Properti Tumbuh 19 Persen, Sentuh Rp75 Triliun
“Meski demikian, prospek investasi properti Indonesia ke depan diproyeksikan tetap positif, didukung oleh kebijakan pemerintah yang mendukung investasi asing serta keunggulan demografis yang menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik di kawasan Asia Tenggara,” papar Herully.
Sementara itu, Farazia Basarah, country Head and Head of Logistics & Industrial JLL mengatakan, hingga triwulan kedua 2025, sektor pergudangan modern di Jabodetabek menunjukkan ketahanan yang kuat.
“Tingkat hunian melonjak dari 90 persen menjadi 94 persen didorong oleh penyerapan yang sehat bahkan dengan adanya proyek-proyek baru yang akan selesai pada awal kuartal ketiga,” papar dia.
Dia menerangkan, minat yang kuat datang dari produsen kendaraan, otomotif, dan suku cadang, terutama di timur Jakarta, serta dari sektor manufaktur.
“Fleksibilitas dan kemampuan penggunaan hibrida (gudang dan pabrik) menjadi faktor penarik utama bagi penyewa, sehingga pengembang kini sangat memperhatikan spesifikasi teknis,” tutur Farazia.
Dia menambahkan, Cikarang dan Karawang tetap menjadi lokasi favorit bagi perusahaan manufaktur asing yang tengah menguji pasar domestik.
Baca juga: CBRE: Arus Investasi Mengkatalisasi Sektor Properti
“Meskipun ada tantangan ekonomi makro, sektor gudang modern Jabodetabek tetap tangguh, didukung oleh investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) yang Sebagian besar berasal dari China, permintaan domestik, dan potensi Indonesia,” kata Farazia.
Arus Investasi
Sementara itu, realisasi investasi sektor properti tercatat tumbuh sekitar 19,23 persen pada semester pertama 2025 disandingkan dengan periode yang sama 2024.