Ini Perkembangan Terbaru Pencapaian Program Perumahan 2024
Jakarta, landbank.co.id– Sejumlah capaian program perumahan memerlihatkan bahwa upaya membangun hunian bagi masyarakat terus digulirkan pemerintah pada 2024.
Hal itu mencuat saat Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait didampingi Wakil Menteri (Wamen) PKP Fahri Hamzah beserta Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian PKP menyampaikan realisasi serapan anggaran dan capaian fisik TA 2024 dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi V Lasarus, di Jakarta, Senin, 4 November 2024.
Menteri Maruarar (Ara) mengatakan, pada TA 2024 Kementerian PKP yang saat itu masih Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR mendapat pagu DIPA awal sebesar Rp9,25 triliun kemudian mendapat penambahan hingga pagu total akhir menjadi Rp14,68 triliun.
“Hingga 30 Oktober 2024 realisasi serapan anggaran tersebut mencapai 60,21% atau sebesar Rp8,84 triliun, dengan capaian pembangunan rumah sebanyak 94.086 unit dari target 145.796 unit. Capaian tersebut terdiri atas pembangunan Rumah Susun sebanyak 2.258 unit (69 tower), Rumah Khusus 1.426 unit, dan Rumah Swadaya 90.402 unit,” kata Menteri Ara dalam keterangan resmi Kementerian PKP dikutip Selasa, 5 November 2024.
Sementara itu, untuk capaian bantuan pembiayaan perumahan di antaranya melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Tapera, SBUM (Subsidi Bantuan Uang Muka), dan SSB (Subsidi Selisih Bunga) hingga 30 Oktober 2024 tercapai sebanyak 182.372 (87,88%) dari target 207.525 unit.
Kementerian PKP juga terus melanjutkan program Padat Karya Tunai (PKT) TA 2024 sebesar Rp2,981 triliun lewat program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Saat ini serapan anggaran BSPS sebesar 63,28% atau Rp1,887 triliun yang menyerap 180.804 orang pekerja dari target serapan 270.638 orang pekerja.
Menteri Ara mengatakan, untuk mencapai target realisasi anggaran diperlukan percepatan yang dilakukan dengan memaksimalkan alokasi yang ada melalui percepatan pengadaan barang dan jasa, penyelesaian administrasi, dan percepatan kegiatan padat karya, dan rekomposisi anggaran sesuai prioritas.
Temuan BPK
Agenda lain yang dibahas dalam Raker dengan Komisi V DPR RI adalah pembahasan hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2023 BPK RI di mana Ditjen Perumahan menerima 2 LHP dengan total 31 rekomendasi senilai Rp11,5 miliar.