Jakarta, landbank.co.id– Manajemen PT Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG mengatakan bahwa pasar semen domestik pada 2024 mengalami kontraksi.
Volume penjualan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada 2024 sebanyak 38,27 juta ton. Angka itu turun bila dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Sepanjang 2023, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 40,62 juta ton atau meningkat 10 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Sekalipun demikian, manajemen SIG optimistis industri semen domestik memiliki prospek cukup baik.
“SIG optimistis industri semen domestik memiliki prospek yang baik, menyusul komitmen pemerintah untuk melanjutkan agenda pembangunan infrastruktur yang akan menjadi penggerak perekonomian, dan proyek strategis lainnya seperti Program Tiga Juta Rumah, yang diharapkan dapat mendongkrak permintaan semen yang berkontribusi terhadap pertumbuhan kinerja Perusahaan,” kata Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni dilansir laman SIG.
Baca juga: Semen Hijau SIG Siap Dukung Program Tiga Juta Rumah
Terkait Program Tiga Juta Rumah yang digulirkan pemerintah dinilai dapat membantu mengatasi kelebihan pasokan (oversupply) semen di dalam negeri.
Menurut Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Hashim S Djojohadikusumo, Program Tiga Juta Rumah setiap tahun akan meningkatkan permintaan semen, sehingga dapat membantu mengatasi masalah oversupply yang dihadapi oleh industri semen domestik saat ini.
Hashim yang juga Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen di sektor perumahan melalui Program Tiga Juta Rumah.
Tidak hanya bertujuan untuk menyediakan hunian bagi masyarakat, sektor perumahan dinilai akan memberikan stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Terpisah, dalam mengatasi penurunan konsumsi semen dan persaingan di pasar domestik, Subhan, direktur Bisnis dan Pemasaran SMGR pernah mengatakan bahwa selain terus melanjutkan micro market strategy, pihaknya juga telah melakukan inovasi melalui diversifikasi produk baru berupa Green Cement.
Selain itu, Perseroan juga telah mengarah kepada solusi pembangunan yaitu interlock brick dan telah mendapakan respons yang baik.
Kedua hal inilah yang akan dikembangkan Perseroan kedepannya, selain tetap berfokus pada micro market strategy dan memperbaiki fundamental dari sisi jaringan maupun pemasaran.
Baca juga: Program Tiga Juta Rumah akan Bantu Atasi Oversupply Semen
Sementara itu, SIG membukukan pendapatan Rp36,18 triliun pada 2024, melemah dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang senilai Rp38,65 triliun.
Turunnya penjualan SMGR turut memengaruhi perolehan laba bersih pada 2024. Laba bersih SMGR pada 2024 tercatat senilai Rp1,08 triliun, sedangkan tahun 2023 sebesar Rp2,16 triliun.
(*)