Jakarta, landbank.co.id – Klub raksasa asal Inggris yakni Manchester United mengalami penurunan pendapatan pada periode 2024.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari investing.com, salah satu penyebab turunnya pendapatan tersebut dikarenakan absennya Man United di Liga Champions.
Man United sendiri harus absen dari Liga Champions lantaran performa buruk di musim lalu. Alhasil Man United finis di peringkat 8.
Atas hasil tersebut, kini keuangan klub berjuluk Setan Merah itu pun terkena dampaknya. Pasalnya, mereka baru saja mengalami penurunan pendapatan pada 2024.
Man United membukukan pendapatan sebesar 143,1 juta poundsterling atau setara Rp2,89 triliun untuk kuartal pertama fiskal yang berakhir 30 September 2024.
Nilai pendapatan tersebut turun 8,9 persen Year Over Year (YoY) dan di bawah estimasi konsensus sebesar 180 juta poundsterling atau setara Rp3,6 triliun.
Selain itu, Man United juga mencatat rugi per saham melebar menjadi 0,21 poundsterling. Sedangkan ekspektasi analisi diperkirakan hanya 0,20 poundsterling per saham.
Turunnya pendapatan itu disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama, pendapatan komersial Man United 2024 turun 5,6 persen menjadi 85,3 juta poundsterling.
Lalu pendapatan penyiaran juga turun 20,4 persen menjadi 31,3 juta poundsterling. Turunnya pendapatan dari penyiaran karena Setan Merah hanya tampil di Liga Europa bukan Liga Champions.
Man United juga mencatat penurunan pendapatan dari pertandingan, termasuk penjualan tiket. Pendapatan pertandingan turun 3,3 persen menjadi 26,5 juta poundsterling.
Meski pendapatan 2024 mengalami penurunan, Man United optimistis akan bangkit di 2025. Man United menargetkan pendapatan sebesar 650-670 juta poundsterling di 2025.
Sebab, Man United berusaha memperbarui kontrak dengan sejumlah sponsor. Mulai dari kontrak dengan Heineken hingga Juni 2028. Man United juga memperbarui kerja sama sponsorship dengan DHL, Hong Kong Jockey Club dan Konami.
(*)