Site icon Landbank.co.id

Hotel Puri Sentul Permai di Rest Area Tol Batang Semarang Mulai Beroperasi

PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) mulai mengoperasikan Hotel Swiss-Belexpress di Rest Area KM 379A – Ruas Tol Batang– Semarang, Jawa Tengah/foto: kdtn

Jakarta, landbank.co.id– PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) mulai mengoperasikan Hotel Swiss-Belexpress di Rest Area KM 379A – Ruas Tol Batang– Semarang, Jawa Tengah.

“Hotel Swiss-Belexpress yang berlokasi di Rest Area KM 379A – Ruas Tol Batang– Semarang yang merupakan bagian dari unit usaha PT Puri Sentul Permai Tbk, mulai dibuka dan beroperasi secara efektif untuk umum terhitung sejak 10 Oktober 2025,” jelas Rolf B Pohan, direktur PT Puri Sentul Permai Tbk dalam keterangan tertulis dikutip Minggu, 12 Oktober 2025.

Sekalipun sudah beroperasi untuk umum PT Puri Sentul Permai Tbk belum menggelar seremonial pembukaan hotel tersebut.

“Untuk tanggal acara dan waktu pelaksanaan seremonial pembukaan resmi/grand opening akan kami sampaikan lebih lanjut,” kata Rolf B Pohan.

Mengutip laman perseroan, Puri Sentul Permai didirikan pada 2008 dengan fokus utama pada jasa akomodasi perhotelan dengan nama usaha Sentul 8 Hotel, yang mulai beroperasi awal 2011.

Pada 25 Mei 2021, Sentul 8 Hotel secara resmi mengganti nama menjadi Kedaton 8 Hotel, Restaurant, Business Lounge.

Baca juga: Puri Sentul Permai Mampu Menjaga Kestabilan Pendapatan

Sebagai langkah strategis dalam pengembangan bisnis, pada 31 Maret 2022, Perseroan mendirikan Xpress Hotel di rest area KM 19 ruas tol Jakarta-Cikampek, menjadikannya pelopor hotel di rest area jalan tol di Indonesia.

Pada 9 November 2022, Perseroan melantai di Bursa Efek Indonesia melalui Penawaran Umum Perdana Saham dengan kode saham KDTN, memperkuat posisi di pasar keuangan nasional.

Selanjutnya, pada 5 Juni 2023, pengelolaan dan operasional Xpress Hotel diserahkan kepada Swiss-Belhotel International, yang kemudian mengubah nama hotel menjadi Swiss-Belexpress Rest Area.

Sebagai bagian dari pengembangan lebih lanjut, pada 14 Desember 2023, Perseroan meresmikan Swiss-Belexpress Rest Area di KM 166 dan KM 164 ruas tol Cipali, memperluas jangkauan bisnis perhotelan di rest area strategis.

Baca juga: Bisnis Hotel KDTN Meraih Pertumbuhan

Pada 2025, selain menggulirkan Hotel Swiss-Belexpress di Rest Area KM 379A – Ruas Tol Batang– Semarang, KDTN juga meluncurkan Suite Room Kedaton 8 Xpress.

Peluncuran yang bersamaan dengan momentum Hari Pelanggan Nasional 2025 itu sebagai strategi KDTN untuk memperluas segmen pasar, meningkatkan pendapatan, sekaligus memberikan pengalaman menginap yang lebih berkualitas bagi para tamu.

 

Pendapatan Meningkat

Sementara itu, pendapatan KDTN pada Januari-Juni 2025 naik tipis dibandingkan dengan periode yang sama 2024, yakni dari Rp14,97 miliar menjadi Rp15,24 miliar.

Pendapatan KDTN terbesar berasal dari sewa kamar, yakni sebesar Rp12,93 miliar atau menyumbang sekitar 85 persen terhadap total pendapatan per akhir Juni 2025.

Bila disandingkan dengan enam bulan pertama 2024, pendapatan sewa kamar hotel KDTN tercatat meningkat sekitar 25 persen mengingat pada periode itu masih bercokol di angka Rp11,56 miliar.

Baca juga: Hotel Kerja Sama Puri Sentul Permai dan PP Sinergi Banjaratma Beroperasi Kuartal Kedua 2024

Penyumbang pendapatan KDTN lainnya pada enam bulan pertama 2025 adalah dari makanan dan minum Rp2,26 milar serta lain-lain Rp43,84 juta.

Peningkatan juga terjadi di lini laba tahun berjalan, yakni dari Rp247,92 juta pada paruh pertama 2024 menjadi Rp258,84 juta pada semester pertama 2025.

Jumlah aset KDTN tercatat meningkat dari Rp75,03 miliar pada akhir Desember 2024 menjadi Rp77,40 miliar pada akhir Juni 2025.

Hal serupa terjadi di lini liabilitas, yakni menjadi Rp10,94 miliar pada akhir Juni 2025 dari semula Rp7,72 miliar per akhir 2024.

Baca juga: Bangun Hotel Express, Puri Sentul Permai Manfaatkan Dana IPO

Ekuitas KDTN turun dari Rp67,30 miliar pada akhir 2024 menjadi Rp66,46 miliar pada paruh pertama 2025.

Per akhir Juni 2025, pemegang saham KDTN terdiri atas PT Putrasakti Mandiri sebesar 38,90 persen, PT Intan Perdana Sukses 24,00 persen, PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 24,00 persen, dan masyarakat 13,10 persen.

 

(*)

Exit mobile version