Jakarta, landbank.co.id– PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) terus mengembangkan properti hunian low rise apartment Rumah Kota Green Valley 2 di Balikpapan, Kalimantan Timur.
PT Karya Bersama Anugerah Tbk yang mengusung kode saham KBAG di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menyatakan bahwa Green Valley 2 merupakan salah satu yang menjadi fokus Perseroan dalam mendulang pendapatan pada 2025.
“Proyek Balikpapan Green Valley 1 dan Green Valley 2 ditargetkan untuk orang berpenghasilan mid to Low karena itu harganya Rp200 jutaan,” jelas manajemen PT Karya Bersama Anugerah Tbk dalam paparan publik, baru-baru ini.
Tahun 2025, KBAG yang didirikan pada 14 Februari 2014 ini juga melakukan diversifikasi produk yang mencakup rumah tapak (landed house), commercial, dan low rise apartment.
Manajemen KBAG juga menambahkan bahwa target market produk-produk itu akan berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dalam paparan publik, KBAG menerangkan bahwa telah memersiapkan Green Valley 2 sejak 2023, yakni terdiri atas dua blok strategis yang mencakup 32 unit kios dan 144 unit rumah susun milik (rusunami).
Baca juga:
“Pekerjaan konstruksi dijadwalkan berlangsung mulai awal hingga pertengahan tahun 2024, dan telah mencapai milestone penting berupa topping off pada Desember 2024, menandai komitmen kami dalam percepatan penyediaan hunian layak dan komersial yang terintegrasi,” terang manajemen KBAG.
Green Valley 2 hadir setelah KBAG merampungkan Green Valley 1 yang dinilai sukses.
“Perseroan telah menyelesaikan pembangunan 11 blok yang terdiri atas 864 unit rusunami dengan progress pembangunan keseluruhan telah mencapai 100 persen,” terang manajemen KBAG.
Perseroan juga menyelesaikan pembangunan 22 unit rumah toko (ruko) dengan progress pembangunan keseluruhan telah mencapai 100 persen.
Baca juga:
Selain itu, Perseroan telah melakukan penyelesaian pembangunan 24 unit rumah tapak dengan progress pembangunan mencapai 92 persen.
Pada 2025, selain Green Valley 2, KBAG juga menyiapkan proyek lainnya, yaitu Green Hill Sepinggan. Target market proyek ini di atas Green Valley 2 dan menyasar generasi muda.
Strategi 2025
Manajemen KBAG menerangkan, pihaknya memiliki sejumlah strategi bisnis pada 2025. Strategi itu mencakup beberapa langkah penting untuk mempertahankan daya saing dan mendorong pertumbuhan bisnis, di antaranya melakukan pemasaran aktif.
Lalu, Perseroan melakukan upaya pemasaran aktif dengan memasang iklan baik di media cetak maupun media sosial.
Kemudian, mengikuti pameran perumahan. Perseroan telah mengikuti pameran perumahan yang sudah mulai dibuka pascapandemi Covid-19.
Strategi lainnya adalah memilih bahan baku yang berkualitas untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan Perseroan melakukan pemilihan bahan baku dengan hati-hati.
Kemudian, pemperluas wilayah operasi. Perseroan berupaya memperluas wilayah operasi dengan memulai pembangunan di tanah/lahan yang telah perusahaan/entitas anak.
Selain itu, Perseroan membuat desain yang menarik. Perseroan berupaya mengembangkan desain yang menarik karena target pasar kebanyakan adalah kalangan menengah yang merupakan kaum milenial.
Sementara itu, sepanjang Januari-Maret 2025, KBAG mengantongi pendapatan Rp1,16 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan torehan periode sama 2024 yang sebesar Rp7,60 miliar.
Baca juga:
Di sisi lain, pada kuartal pertama 2025, KBAG membukukan rugi Rp5,38 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sama tahun 2024 yang sebesar Rp4,38 miliar.
Pada triwulan pertama 2025, jumlah aset KBAG tercatat senilai Rp412,79 miliar, sedangkan per akhir Desember 2024 sebesar Rp413,38 miliar.
Liabilitas KBAG tercatat meningkat jadi Rp61,82 miliar dibandingkan per akhir Desember 2024 yang masih sebesar Rp57,03 miliar.
Ekuitas KBAG per akhir Maret 2025 senilai Rp350,96 miliar, sedangkan per akhir Desember 2024 masih sebesar Rp356,34 miliar.
Per akhir Maret 2025, pemegang saham KBAG terdiri atas PT Visi Kota Indonesia sebesar 55,47 persen, Salim Lim 5,10 persen, dan masyarakat 39,43 persen.
(*)