Site icon Landbank.co.id

Grand House Mulia Siapkan Hunian Segmen Menengah

Pengembang properti, PT Grand House Mulia Tbk mengaku segera meluncurkan proyek perumahan dengan target pasar kelas menengah pada 2025./foto: capt homi

Jakarta, landbank.coid– Pengembang properti PT Grand House Mulia Tbk (HOMI) terus berkomitmen mengembangkan proyek perumahan Parkville Serpong.

“Perseroan masih berkomitmen menyelesaikan proyek Parkville Serpong dan melalui anak usaha, PT Winner Indokarya Nusantara, Perseroan berencana mengembangkan Residential Landed House di wilayah Gunung Sindur, Kabupaten Bogor,” jelas manajemen PT Grand House Mulia Tbk dalam keterangan hasil paparan publik dikutip Senin, 16 Juni 2025.

Manajemen PT Grand House Mulia Tbk menerangkan, mengingat area tersebut berkembang serta mempertimbangkan kebutuhan hunian di sekitar Jakarta yang meningkat, Kabupaten Bogor pun menjadi opsi dari end user yang mencari hunian di lingkar luar Jakarta.

Kawasan Bogor juga punya akses transportasi yang mudah serta surrounding prospect yang memadai untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

“Untuk terdekatnya, Perseroan segera meluncurkan proyek perumahan dengan target pasar mid-scale. Saat ini, progress-nya telah sampai pada pengurusan izin-izin proyek serta pematangan tanah pada lokasi yang direncanakan,” papar manajemen emiten berkode saham HOMI itu.

Sementara itu, sepanjang Januari-Maret 2025, pendapatan HOMI melompat sekitar 45 persen bila disandingkan dengan periode sama 2024, yakni dari Rp5,85 miliar menjadi Rp8,47 miliar.

Baca juga: Properti Jabodetabek dan Bali Masih Potensial

Penjualan rumah terbesar milik HOMI berasal dari tipe 66/70 yang menyumbang sebesar Rp3,32 miliar atau setara dengan sekitar 39 persen dari total pendapatan kuartal pertama 2025.

Selebihnya dari tipe 63/60 senilai Rp2,49 miliar, tipe 73/60 Rp1,83 miliar, dan tipe lain yang sekitar Rp812,97 juta.

Seluruh penjualan itu berasal dari proyek Parkville Serpong yang mengusung tema Home of Thousand Flowers di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

Proyek yang berlokasi strategis di perbatasan Serpong dan Pamulang, Parkville Serpong ini dinilai memiliki potensi capital gain tinggi yang didukung dengan berkembangnya kawasan Tangerang Selatan, khususnya Serpong BSD.

Baca juga: Nilai Penjualan Rumah di Jabodetabek Banten Rp9,18 Triliun

Di sisi lain, sekalipun pendapatan melejit, per akhir Maret 2025, laba bersih HOMI terlihat menurun dari semula Rp222,98 juta menjadi Rp123,05 juta.

Pada 2025, mengutip Annual Report HOMI 2024, Perseroan menargetkan pendapatan Rp41,28 miliar dengan target laba bersih Rp2,91 miliar.

 

Jabodetabek Prospektif

Sementara itu, temuan survey Knight Frank Indonesia menyiratkan bahwa kawasan Jabodetabek dan beberapa kota utama di Bali akan tetap tumbuh sebagai metropolitan yang sangat potensial untuk pertumbuhan properti.

Selain itu, Makasar, Semarang, dan Surabaya masuk sebagai kota yang berada dalam radar investasi properti tahun 2025.

Knight Frank Indonesia menilai bahwa para pelaku properti masih optimistis di tengah berbagai tantangan global yang belum kunjung mereda.

Bahkan, sebagian besar percaya bahwa harga properti tetap akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

Menurut Country Head Knight Frank Indonesia, Willson Kalip, keberlanjutan dalam optimisme perlu diterapkan pada 2025 di tengah tantangan nasional dan global yang belum usai.

“Meski penuh tantangan, berbagai peluang masih terbuka di tengah dinamika pasar properti yang masih mencari titik keseimbangan baru. Diantaranya digitalisasi dan pengembangan AI untuk optimalisasi pertumbuhan properti,” kata dia dalam publikasi tertulisnya yang dilihat landbank.co.id, Minggu, 12 Januari 2025.

Beberapa isu, masih mengutip publikasi itu, seperti pelemahan daya beli segmen menengah, tingginya harga tanah, dan kenaikan suku bunga diprediksi menjadi tantangan yang harus dihadapi dalam pertumbuhan sektor properti tahun 2025.

Di sisi lain, dalam catatan Indonesia Property Wacth (IPW), nilai penjualan rumah di kawasan Jabodetabek-Banten turun 10,9 persen pada 2024 dibandingkan dengan setahun sebelumnya menjadi Rp9,18 triliun.

Baca juga: Penjualan Rumah Tipe 66/60 HOMI Melejit

Dari sisi unit, menurut data Indonesia Property Wacth turun dari 12.050 unit pada 2023 menjadi 8.967 unit setahun kemudian.

 

(*)

Exit mobile version