Jakarta, landbank.co.id– PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), melalui Kerja Sama Operasi (KSO) WG-WIKA telah merampungkan pembangunan Gedung Pengembangan Sistem Operasional Ina-MHEWS (Indonesia Multi Hazard Early Warning System) di Kantor Pusat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jakarta.
“Peresmian Gedung Ina-MHEWS menandai langkah strategis dalam memperkuat sistem peringatan dini multi-bahaya di Indonesia,” ujar Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Senin, 21 Juli 2025.
Dia menambahkan, dilengkapi teknologi mutakhir dan real time, gedung ini memungkinkan BMKG menyampaikan informasi kebencanaan secara lebih cepat, akurat, dan luas demi keselamatan masyarakat.
Proyek strategis nasional ini berlokasi di Kantor BMKG Pusat Jakarta, Jl. Angkasa 1 No.2 Kemayoran, Jakarta Pusat.
Gedung ini dirancang sebagai Pusat Data (Data Center) dan perkantoran BMKG, dengan struktur sembilan lantai dan dua basement, serta total luas bangunan 8.679,88 m2.
Pembangunan ini merupakan bagian dari proyek Pengembangan Sistem Operasional Ina-MHEWS Gedung Jakarta dan Bali, dengan nilai kontrak sebesar Rp 207,9 miliar dan adendum terakhir mencapai Rp 252,7 miliar.
Baca juga: Wika Gedung Tak Sebatas Membangun Gedung
WEGE, sebagai kontraktor pelaksana, menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi dan keunggulan konstruksi.
Gedung BMKG Jakarta ini memiliki kekhususan yang menjadikannya yang pertama di Indonesia untuk gedung data center, yaitu penggunaan Base Isolator Tipe Friction Pendulum.
Teknologi ini memungkinkan gedung tahan terhadap gempa bumi, dirancang untuk menahan periode gempa hingga 2.500 tahun.
Pemasangan friction pendulum dilakukan dengan sistem jacking pada bangunan setelah pekerjaan struktur selesai, dengan total 23 titik pemasangan.
Penggunaan teknologi ini sangat krusial mengingat ukuran gedung yang besar (sembilan lantai plus dua basement) dan kondisi tanah di Jakarta yang lunak.
Selain itu, keistimewaan gedung ini juga terletak pada Layar Screen selebar 30 meter di lantai empat dan enam yang secara komprehensif dapat memonitor 24 saluran secara bersamaan, sehingga pemantauan dapat dilakukan secara maksimal.
Baca juga: Laba Bersih WEGE Melejit 45 Persen
“Kami bangga menjadi bagian dari proyek monumental ini, yang tidak hanya menegaskan kompetensi WEGE dalam konstruksi bangunan berteknologi tinggi, tetapi juga berkontribusi pada sistem peringatan dini bencana yang lebih andal bagi Indonesia,” ujar Hadian Pramudita, direktur utama WEGE dalam kesempatan berbeda.