Jakarta, landbank.co.id– Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa digitalisasi pasar menjadi langkah strategis memperkuat ekonomi rakyat.
Salah satu upaya itu digulirkan melalui lomba Digitalisasi Pasar yang melibatkan berbagai pihak seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bank Jakarta.
Bank Jakarta menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung penuh pelaksanaan Lomba Digitalisasi Pasar yang dimulai dengan kegiatan peluncuran (launching) Lomba Digitalisasi Pasar dan penandatanganan komitmen bersama program peningkatan digitalisasi pasar di Jakarta yang ditandatangani Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H Widodo bersama dengan Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, dan lembaga perbankan lainnya disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Mattali di Jakarta, Selasa, 22 Juli 2025.
Lomba Digitalisasi Pasar digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui kolaborasi antara Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Perumda Pasar Jaya. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong percepatan transformasi digital, khususnya dalam sistem pembayaran di pasar-pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya.
Baca juga: Bank DKI Bagikan Dividen Rp249,31 Miliar dari Laba Bersih 2024, Siap Melaju ke IPO
Gubernur Pramono menilai, melalui ajang Lomba Digitalisasi Pasar 2025, Pramono mengusung empat target besar. Adapun targetnya yakni peningkatan kesejahteraan pedagang, efisiensi transaksi, optimalisasi pajak daerah, dan pemberantasan premanisme pasar.
“Saya yang usulkan lomba ini. Tujuannya jelas, agar pedagang akrab dengan sistem digital seperti QRIS dan EDC,” kata Pramono di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa, 22 Juli 2025.
Menurut Pramono, digitalisasi tak hanya soal kecepatan transaksi, tapi juga soal keamanan dan ketertiban.
“Kalau tak ada uang tunai beredar, ruang untuk copet dan pungli ikut hilang,” ujarnya.
Lebih jauh, Pramono menyebut digitalisasi pasar sebagai langkah strategis memperkuat ekonomi rakyat.
“Ini bukan gaya-gayaan modernisasi, tapi upaya jangka panjang membangun fondasi ekonomi dari bawah,” ucapnya.
Baca juga: Bank Jakarta Siap bersaing di Kancah Nasional dan Regional, Berencana IPO
Pramono menuturkan, Pemprov Jakarta menggandeng Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Perumda Pasar Jaya sebagai mitra utama.
Bahkan, penilaian lomba diserahkan sepenuhnya kepada BI dan OJK untuk menjamin transparansi.
“Pemprov tidak ikut campur soal penjurian. Kita ingin lomba ini kredibel dan objektif,” tegas Pramono.