Jakarta, landbank.co.id– Tingkat kebutuhan hunian di Indonesia masih cukup tinggi jika merujuk data akhir 2023 yang memerlihatkan ada 9,9 juta rumah tangga belum memiliki rumah (backlog kepemilikan).
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyitir data Susenas 2023 juga menyatakan bahwa terdapat 26,9 juta rumah tanggal yang tinggal di rumah tidak layak huni (backlog kelayakan).
Karena itu, Menteri PKP dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin, 19 Mei 2025 menyatakan bahwa kehadiran Program Tiga Juta Rumah yang mencakup pembangunan rumah baru dan renovasi, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian.
Target Program Tiga Juta Rumah itu akan tersebar masing-masing satu juta unit di perkotaan, perdesaan, dan pesisir di seluruh Indonesia.
Dalam mewujudkan target itu praktis tidak bisa dipenuhi oleh anggaran pemerintah yang jumlahnya terbatas.
Karena itu, melibatkan empat unsur yakni negara, developer atau pengembang, swadaya, dan gotong royong.
Baca juga: Pengembangan Rumah Panggung dan Apung di Pesisir Jadi Solusi Program 3 Juta Rumah
Khusus gotong royong, pembangunan dan renovasi secara gotong royong oleh pengusaha melalui program corporate social responsibility (CSR) dan organisasi kemasyarakatan.
Terkait gotong royong perumahan melalui CSR, jelas Menteri PKP Maruarar Sirait, untuk pembangunan baru jumlahnya mencapai 2.065 unit, sedangkan renovasi rumah 6.000 unit.
Terdapat empat perusahaan yang akan membangun rumah baru bagi masyarakat berpenghasiln rendah (MBR) lewat program CSR mereka.
Keempat perusahaan itu adalah Harum Energy sebanyak 35 unit, Agung Sedayu Group bersama Salim Group (500 unit), dan Astra (250 unit).
“Harum Energy telah menyelesaikan pembangunannya sebanyak 30 unit di Jakarta Utara,” kata Menteri PKP di depan Komisi V DPR RI, Senin, 19 Mei 2025.
Hingga kini, tambah Menteri PKP, terdapat juga tiga perusahaan yang telah melaksanakan pembangunan rumah lewat CSR mereka, yitu PT Adaro Minerals Tbk sebanyak 500 unit, tersebar di Kalimantan Selatan.
Baca juga: Begini Komentar Bank Dunia Soal Program Tiga Juta Rumah
Lalu, Agung Sedayu Group sebanyak 250 unit, tersebar di Banten dan PT Berau Coal sebanyak 500 unit di kwasan Kalimantan Timur.
Di sisi lain, terdapat juga sejumlah perusahaan yang menggulirkan program CSR berupa renovasi rumah dengan total 6 ribu unit.
“Ada Lippo Group yang targetnya 1.500 unit tersebar 500 di Jatim, 500 di Bekasi, dan 500 di Tangerang,” kata Maruarar Sirait.
Lalu, Barito Pacific sebanyak 1.000 unit di Banten dan Jakarta, serta Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia sebanyak 2.000 unit.
Dari rencana program CSR untuk renovasi rumah, jelas dia, yang sudah terlaksana adalah 500 unit oleh Kadin Indonesia dan 1.000 unit oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
“Ada juga perusahaan milik Pak TP Rachmat, TPAG (PT Triputra Agro Persada Tbk) yang memasukan rumah dalam program CSR-nya,” kata Menteri PKP.
Groundbreaking
Terpisarh, Grup Adaro bersama Kementerian PKP melakukan groundbreaking pembangunan 500 rumah gratis bagi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami percaya, ketersediaan tempat tinggal yang layak merupakan kebutuhan dasar dan fondasi untuk kehidupan yang lebih baik bagi setiap orang. Realitas masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki rumah layak huni, menggerakkan kami untuk mendukung upaya pemerintah dalam program ‘Gotong Royong Membangun Rumah Untuk Rakyat’ melalui pembangunan secara bertahap 500 rumah gratis Adaro,” ujar Direktur PT Adaro Andalan Indonesia Tbk yang juga menjabat Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Priyadi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025, dilansir Antara.
Sebagai wujud komitmen untuk mendukung program pemerintah “Gotong Royong Membangun Rumah Untuk Rakyat”, Grup Adaro menggelar seremoni prosesi groundbreaking yang menandai dimulainya pembangunan secara bertahap 500 rumah gratis bagi MBR yang direncanakan dilaksanakan di beberapa area sekitar wilayah operasional Adaro.
Acara seremoni dilakukan di Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, oleh Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan Kementerian PKP Imran, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surya Herjuna, Bupati Tabalong Muhammad Noor Rifani, dan Direktur PT Adaro Andalan Indonesia Tbk sekaligus Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Priyadi.
Hal itu sekaligus merupakan bagian dari tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility) perusahaan yang tidak hanya membangun fisik rumah, tetapi juga diharapkan dapat turut berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah operasional Adaro sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kepemilikan rumah yang layak.
“Kami mohon dukungan dari seluruh pihak sehingga tanpa kendala yang berarti, Rumah gratis Adaro ini dapat diserahterimakan mulai akhir tahun 2025 kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditetapkan,” kata Priyadi.
(*)