2. Kardinal Luis Antonio Tagle (Filipina)
Dijuluki “Fransiskus dari Asia”, Kardinal Tagle (67 tahun) saat ini menjabat sebagai Prefek Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa. Ia dikenal sebagai figur yang inklusif, membela kaum miskin, dan mendorong dialog antaragama.
Jika terpilih, ia akan menjadi Paus pertama dari Asia, menandai babak baru bagi Gereja Katolik.
3. Kardinal Pietro Parolin (Italia)
Sebagai Sekretaris Negara Vatikan sejak 2013, Parolin (70 tahun) adalah negosiator ulung di balik hubungan Vatikan dengan Tiongkok dan Timur Tengah. Meski berasal dari Eropa, ia tetap menjadi kandidat kuat karena pengalaman dan kebijakannya yang progresif.
4. Kardinal Péter Erdő (Hongaria)
Uskup Agung Esztergom-Budapest ini bisa menjadi Paus kedua dari bekas negara komunis setelah Paus Yohanes Paulus II (Polandia). Erdő dikenal sebagai pemimpin konservatif namun berpengaruh di Eropa Tengah.
Selain mereka, nama-nama seperti Robert Sarah (Guinea), Matteo Zuppi (Italia), dan Mario Grech (Malta) juga disebut berpotensi menciptakan kejutan.
(*)
